Yogyakarta – Yijie Lie, mahasiswa PhD dari Institut National de la santé et de la recherche médicale (INSERM), The University of Strasbourg, Perancis, berhasil menyelesaikan proyek riset BioTUNE di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Jumat (24/5/2024). Program yang berfokus pada pengembangan perancah biomedis, khususnya pelapisan polielektrolit antimikroba pada substrat medis, berlangsung sejak 19 April dan dibimbing oleh Prof. Ika Dewi Ana dari Departemen Biomedika, FKG UGM.
Selama program risetnya, Yijie menerapkan pelapisan polielektrolit pada produk yang dikembangkan oleh tim riset Prof. Ika. Ia juga melakukan sejumlah eksperimen mikrobiologi untuk menguji efektivitas antimikroba dari pelapisan tersebut. Tak hanya itu, Yijie mendapatkan wawasan dalam pembuatan perancah biomedis, yang berpotensi diterapkan dalam kedokteran gigi. Adapun program riset ini bertujuan untuk meningkatkan inovasi di bidang perancah biomedis dan rekayasa hayati, serta memperkuat kolaborasi riset antara UGM dan INSERM.
Lebih lanjut, program BioTUNE menjadi langkah signifikan dalam pengembangan ilmu biomedis, dengan harapan kontribusi dari penelitian ini akan mendukung teknologi medis yang lebih aman dan efektif di Indonesia. Keberhasilan ini juga merupakan pencapaian penting dalam perjalanan akademis Yijie.
Setelah risetnya di UGM selesai, ia kemudian berhasil mempertahankan disertasi PhD-nya yang berjudul “Engineering and Application of Antimicrobial Polyelectrolyte Coatings: Development with Novel Coating Devices” pada Rabu (25/9/2024) di Université Strasbourg, Prancis. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Biomaterials and Bioengineering, kolaborasi antara INSERM, Université Strasbourg, dan SPARTHA Medical, serta disupervisi oleh Dr. Philippe Lavalle dan Dr. Engin Vrana.
Proyek BioTUNE turut mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDGs tujuan ke-3 yang berkontribusi pada pengembangan produk medis yang lebih aman, sedangkan pada aspek inovasi dan infrastruktur (SDGs tujuan ke-9), proyek ini mendorong kemajuan teknologi perancah dan implant biomedis.
Di samping itu, kolaborasi antara UGM dan INSERM mendukung SDGs tujuan ke-17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan), dengan memperkuat hubungan internasional dalam penelitian dan inovasi. Dengan keberhasilan proyek BioTUNE ini, UGM dan INSERM diharapkan dapat melanjutkan kolaborasi yang bermanfaat bagi pengembangan sains dan teknologi, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.
Penulis: Tia & Pram