Search
Close this search box.

Berita

/

Berita Terbaru, Kabar Prestasi

Terobosan Terbaru Dosen FKG UGM: Pemanfaatan Ikan Lele untuk Perawatan Mulut Kering

Kondisi mulut kering (xerostomia) dapat mengakibatkan dampak negatif pada kondisi rongga mulut, mulai dari bau mulut (halitosis) hingga penyakit jamur dalam mulut, yang selanjutnya juga dapat memicu gangguan pada sistem pencernaan. Kondisi xerostomia sendiri disebabkan oleh kurangnya produksi air liur, sehingga terapinya sering melibatkan peningkatan konsumsi air minum.

Beberapa penelitian telah dijalankan untuk mencari solusi alternatif xerostomia, salah satunya oleh tim peneliti gabungan yang melibatkan Fakultas Kedokteran Gigi, Departemen Perikanan Fakultas Pertanian, dan Fakultas Farmasi UGM bekerja sama dengan mitra CV Indoraya Internasional.

Pada hari Selasa (11/06), tim peneliti yang diketuai oleh dosen Ilmu Penyakit Mulut FKG UGM drg. Hendri Susanto, M.Kes., Ph.D., Sp.PM melaksanakan diskusi tindak lanjut produk “Clarisamine” yang merupakan terobosan terbaru perawatan kondisi mulut kering berwujud saliva buatan berbasis musin ikan lele (Clarias sp).

“Penelitian kami lolos didanai oleh Program Dana Padanan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tahun 2024. Saat ini kami sudah mencapai tahap Formulasi Produk Akhir,” ujar drg. Hendri sebagai Ketua Tim Peneliti. “Kami berharap penelitian berlangsung lancar hingga tahap hilirisasi,” tambahnya.

Penelitian inovatif ini turut melibatkan mahasiswa S1 Kedokteran Gigi dan mahasiswa S1 Program Studi Teknologi Hasil Perikanan sebagai bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

FKG UGM sebagai institusi pendidikan tinggi yang menjunjung tinggi Tri Dharma Perguruan Tinggi sangat mendukung kegiatan penelitian yang berdampak luas. Adanya penelitian ini juga menjadi bukti komitmen FKG UGM mendukung terwujudnya Sustainable Development Goals (SDGs) terutama tujuan 3(Good Health and Well-Being), 4 (Quality Education), 9 (Industry, Innovation and Infrastructure), 12 (Responsible Consumption and Production), dan 17 (Partnership for the Goals). Dengan mengadakan kegiatan penelitian yang melibatkan peserta didik serta dari lintas disiplin guna mengembangkan saliva buatan berbasis bahan alam lokal Indonesia, diharapkan terwujudnya produk inovasi yang bermanfaat sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.

Penulis: Nadia Fauzia

Tags

Bagikan Berita

Berita Terkait
5 November 2024

Perkembangan Material Tambal Gigi yang Lebih Aman dan Estetik

2 November 2024

Apakah Sikat Gigi Elektrik Lebih Efektif daripada Manual?

1 November 2024

FKG UGM dan UPH Bahas Tantangan dan Kolaborasi untuk Pendirian Prodi Kedokteran Gigi di UPH

id_ID