Menjaga kesehatan gigi dan gusi bukan hanya sekadar memilih pasta gigi yang tepat, tetapi juga menerapkan teknik menyikat gigi yang benar. Sikat gigi yang salah dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk iritasi dan resesi gusi yang dapat berujung pada penyakit periodontal. Oleh karena itu, memahami cara menyikat gigi dengan baik sangat penting untuk menjaga kesehatan rongga mulut.
Pentingnya Teknik Sikat Gigi yang Benar
Teknik menyikat gigi yang benar bertujuan untuk menghilangkan plak secara efektif tanpa merusak jaringan gusi. Banyak orang masih keliru dalam menyikat gigi, seperti menggosok terlalu keras atau menggunakan sikat gigi dengan bulu yang terlalu kasar. Kesalahan ini dapat menyebabkan gusi menyusut dan meningkatkan risiko infeksi.
Langkah-Langkah Sikat Gigi yang Tepat
- Gunakan Sikat Gigi yang Sesuai
Pilih sikat gigi dengan bulu lembut dan kepala yang tidak terlalu besar agar dapat menjangkau seluruh area mulut tanpa melukai gusi. - Pakai Teknik Sikat Gigi yang Lembut
Letakkan sikat gigi dengan sudut 45 derajat terhadap gusi, lalu lakukan gerakan melingkar kecil atau gerakan pendek dari gusi ke ujung gigi. Hindari menggosok gigi terlalu keras karena dapat menyebabkan abrasi enamel dan cedera pada gusi. - Sikat Seluruh Permukaan Gigi
Jangan hanya fokus pada bagian depan gigi, tetapi juga sikat bagian belakang serta permukaan kunyah. Pastikan menyikat gigi selama dua menit untuk hasil yang optimal. - Gunakan Pasta Gigi yang Mengandung Fluoride
Fluoride membantu memperkuat enamel dan mencegah gigi berlubang, sehingga penting untuk memilih pasta gigi yang mengandung bahan ini. - Jangan Lupakan Lidah dan Gusi
Plak dan bakteri juga bisa menumpuk di lidah, sehingga perlu disikat dengan lembut. Selain itu, pijat gusi dengan lembut untuk meningkatkan sirkulasi darah dan menjaga kesehatannya.
Dampak Menyikat Gigi dengan Teknik yang Salah
Jika teknik menyikat gigi dilakukan secara tidak tepat, dapat terjadi berbagai dampak negatif seperti:
- Resesi Gusi – Gusi dapat menyusut akibat tekanan berlebih saat menyikat gigi, sehingga menyebabkan akar gigi terekspos dan lebih rentan terhadap kerusakan.
- Abrasi Enamel – Menyikat terlalu keras dengan sikat berbulu kasar dapat mengikis enamel, meningkatkan sensitivitas gigi terhadap panas dan dingin.
- Ketidakseimbangan Mikrobioma Mulut – Prof. drg. Suryono, SH., MM., Ph.D dalam pidato pengukuhan guru besarnya mengatakan bahwa menjaga keseimbangan mikrobioma rongga mulut menjadi kunci utama dalam pencegahan penyakit periodontal. Jika keseimbangan ini terganggu akibat kebiasaan buruk dalam menyikat gigi, risiko infeksi dan peradangan gusi akan meningkat.
***
Menyikat gigi bukan hanya rutinitas, tetapi juga bagian penting dari perawatan kesehatan mulut yang harus dilakukan dengan teknik yang benar. Menggunakan sikat gigi yang tepat, menghindari tekanan berlebih, serta menjaga keseimbangan mikrobioma mulut dapat membantu mencegah kerusakan gusi dan penyakit periodontal. Dengan menerapkan kebiasaan menyikat gigi yang benar, kesehatan gigi dan gusi dapat terjaga dengan baik untuk jangka panjang.
Referensi
Prof. drg. Suryono, SH., MM., Ph.D., Pencegahan Penyakit Periodontal Melalui Penjagaan Keseimbangan Mikrobioma Rongga Mulut Dan Manipulasi Lingkungan Permukaan Gigi, https://dgb.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/280/2024/01/Pidato-GB-Prof.-Suryono-04-Jan-2024-Isi-Cetak.pdf
Penulis: Rizky B. Hendrawan | Foto: Freepik