Dalam dunia akademik, terutama bagi mahasiswa program S3, sering kali dipenuhi dengan tantangan kompleks dan tuntutan riset yang tinggi. Namun, di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM), banyak mahasiswa yang berhasil menemukan cara untuk membuat pengalaman akademik mereka lebih menyenangkan dan fleksibel, berkat berbagai fasilitas kampus yang mendukung.
Salah satu tempat favorit di kalangan mahasiswa S3 adalah Perpustakaan Fakultas Kedokteran Gigi. Lingkungan yang tenang, ditambah dengan koleksi literatur yang lengkap, memungkinkan mahasiswa untuk mendalami topik penelitian mereka. “Perpustakaan memberikan saya ketenangan yang sangat saya butuhkan. Saya bisa duduk berjam-jam, bekerja dengan penuh konsentrasi, membaca jurnal dan buku terbaru yang mendukung riset saya, dan menulis disertasi tanpa gangguan,” ujar Putri Raisah, seorang mahasiswa S3 di bidang Ilmu Kedokteran Gigi.
Selain perpustakaan, kafe kampus juga menjadi tempat yang sering dipilih oleh mahasiswa S3 untuk berdiskusi atau bekerja dalam suasana yang lebih santai. Banyak mahasiswa merasa bahwa atmosfer kafe yang lebih informal dan nyaman justru dapat memacu kreativitas. “Saya sering mengadakan diskusi kelompok di kafe. Suasana yang lebih bebas justru membantu ide-ide baru muncul. Selain itu, kami juga bisa mengakses Wi-Fi dengan cepat untuk mencari referensi atau berbagi dokumen, mengobrol santai dengan sesama peneliti/mahasiswa sambil menikmati secangkir kopi. Banyak ide inovatif yang lahir dari interaksi yang tidak terlalu formal, menjadikan kafe kampus sebagai tempat yang tidak hanya nyaman, tetapi juga penuh inspirasi,” kata Muh Hidayat Syahruddin, mahasiswa S3 di bidang Ilmu Kedokteran Gigi.
Atrium kampus, yang sering kali dianggap sebagai area transit, kini juga menjadi salah satu tempat favorit bagi mahasiswa S3 untuk belajar dan berdiskusi. Area yang terbuka, penuh cahaya, dan seringkali dikelilingi oleh ruang-ruang diskusi dan kantor fakultas, menawarkan atmosfer yang nyaman dan tidak terlalu formal untuk bekerja. Atrium kampus juga menawarkan interaksi spontan yang seringkali memunculkan ide-ide baru. Banyak mahasiswa S3 yang merasa bahwa kehadiran teman-teman sekelas atau dosen di lobi memberikan kesempatan untuk bertukar pikiran secara santai. Atrium yang terletak di tengah-tengah aktivitas kampus ini juga menjadi tempat yang ideal untuk mempersiapkan diri menjelang pertemuan atau seminar penting.
Lebih jauh lagi, integrasi teknologi dalam pembelajaran telah secara signifikan meningkatkan fleksibilitas pengalaman akademik di UGM. Dengan akses ke basis data online dan sumber daya digital, mahasiswa dapat melakukan riset dari mana saja. Fleksibilitas ini memungkinkan mereka untuk menyeimbangkan tanggung jawab akademik dengan komitmen pribadi, menjadikan proses pembelajaran kurang menegangkan dan lebih menyenangkan.
Komunitas yang mendukung di UGM juga memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif. Workshop, seminar, dan kelompok dukungan teman sebaya yang rutin diadakan mendorong kolaborasi dan berbagi pengetahuan di antara mahasiswa. “Rasa kebersamaan di sini luar biasa. Kami sering berkolaborasi dalam proyek riset dan berbagi wawasan yang memperkaya pekerjaan kami. Sangat menenangkan mengetahui bahwa kami tidak sendirian dalam perjalanan ini,” kata Putri.
Lebih lanjut, fakultas mendorong budaya inovasi dan kreativitas, yang sangat penting untuk pengembangan ide-ide baru dalam ilmu kedokteran gigi. Mahasiswa didorong untuk berpikir di luar batas dan mengeksplorasi pendekatan yang tidak konvensional dalam penelitian mereka. Budaya ini tidak hanya meningkatkan pengalaman akademik mereka tetapi juga berkontribusi pada pengembangan keseluruhan bidang tersebut.
UGM terus mempromosikan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) tujuan ke-4 melalui pendidikan yang berkualitas. Fakultas Kedokteran Gigi menjadi contoh bagaimana lingkungan belajar yang mendukung dan fleksibel dapat mengarah pada kesuksesan akademik. Dengan menyediakan berbagai ruang dan sumber daya, fakultas memastikan bahwa mahasiswa dapat berkembang dalam upaya riset mereka sambil menikmati prosesnya.
Kontributor: Putri Raisah, S.Tr.KG., MDSc dan Suci Agustina | Penulis: Al Haqi Insan P