Tarakan, 20 September 2024 – Dalam rangka mendukung tujuan pembangunan kesehatan berkelanjutan dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara menggelar kegiatan Sistem Kesehatan Akademik (SKA) pada Jumat, 20 September 2024, bertempat di RSUD dr. H. Jusuf SK Tarakan. Kegiatan ini penting dalam upaya memenuhi kebutuhan tenaga medis yang berkelanjutan, khususnya di wilayah terpencil, dan berkontribusi pada pencapaian akses kesehatan yang merata.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kebijakan dan tenaga ahli, dimulai dengan sambutan dari Direktur RSUD dr. H. Jusuf SK Tarakan, yang menyampaikan pentingnya kolaborasi untuk mencetak tenaga medis berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan lokal. “Kalimantan Utara menghadapi tantangan geografis yang signifikan, namun dengan penerapan SKA, kami percaya tenaga medis yang dihasilkan akan mampu menjawab tantangan tersebut,” ujarnya.
Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan, Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, juga memberikan sambutan dengan menyoroti peran Sistem Kesehatan Akademik dalam pemerataan tenaga medis di seluruh Indonesia. “SKA adalah jawaban untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan daerah, termasuk di Kalimantan Utara yang memiliki tantangan geografis khusus,” jelasnya.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara, H. Usman, SKM., M.Kes., yang mengungkapkan pentingnya pemetaan kebutuhan tenaga medis di puskesmas dan rumah sakit daerah. “Kami telah memulai pemetaan ini untuk memastikan setiap wilayah, mulai dari puskesmas hingga rumah sakit daerah, memiliki tenaga kesehatan yang sesuai,” ungkapnya.
Pemaparan: Meningkatkan Kualitas Tenaga Medis Berbasis Wilayah
Pemaparan pertama dibawakan oleh Dr. Akemat, S.Kp., M.Kes., yang menjelaskan tentang Sistem Kesehatan Akademik sebagai Kebijakan Nasional dalam Pemenuhan Tenaga Medis berbasis Kebutuhan Wilayah. Menurutnya, SKA tidak hanya memperbaiki distribusi tenaga medis, tetapi juga meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di daerah-daerah dengan kebutuhan spesifik.
Sesi berikutnya disampaikan oleh Dr. dr. Sudadi, Sp.An-TI., Subsp.N.An(K)., Subsp.An.R(K)., yang memaparkan Penerapan Sistem Kesehatan Akademik untuk Pemenuhan Tenaga Medis di Puskesmas dan Rumah Sakit Daerah di Seluruh Provinsi di Pulau Kalimantan. Dr. Sudadi menekankan pentingnya distribusi tenaga medis yang tepat guna, dengan pendekatan berbasis wilayah untuk menjawab kebutuhan layanan kesehatan di seluruh Kalimantan.
Pemaparan ketiga disampaikan oleh H. Usman, SKM., M.Kes., yang membahas Pemetaan Kebutuhan Dokter dan Dokter Gigi di Puskesmas, serta Dokter Spesialis dan Dokter Gigi Spesialis di Rumah Sakit Daerah di Provinsi Kalimantan Utara. Ia menekankan perlunya pemetaan yang komprehensif agar kebutuhan tenaga medis di setiap tingkatan fasilitas kesehatan dapat terpenuhi secara tepat.
Diskusi Panel: Sinergi Akademik dan Medis untuk Kesehatan Berkelanjutan
Diskusi panel yang dipandu oleh dr. Haryo Bismantara, MPH., melibatkan para akademisi dari Universitas Gadjah Mada. Panelis termasuk Dr. dr. Sudadi, Sp.An-TI., Subsp.N.An(K)., Subsp.An.R(K). (Wakil Dekan Bidang Kerja Sama, Alumni, dan Pengabdian Masyarakat FK-KMK), drg. Margareta Rinastiti, M.Kes., Sp.KG.SubspKR(K)., Ph.D (Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan SDM FKG), dr. Fitriana Murriya Ekawati, MPHC., Sp.KKLP., Ph.D. (FKKMK), serta Dr. Akemat, S.Kp., M.Kes. (FKKMK). Diskusi ini berfokus pada Tanggapan dan Identifikasi Peluang dalam Pemenuhan Tenaga Medis Jangka Pendek di Provinsi Kalimantan Utara, dengan menyoroti sinergi antara institusi akademik dan sektor kesehatan dalam mempercepat pencapaian SDGs di bidang kesehatan.
Penguatan Rumah Sakit Pendidikan dan Pencapaian SDGs
Dalam sesi lainnya, Direktur Tata Kelola Pelayanan Kesehatan, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, membahas mengenai Penguatan dan Perluasan Rumah Sakit Pendidikan di Provinsi Kalimantan Utara sebagai Upaya Mewujudkan Kemandirian Daerah dalam Pemenuhan Tenaga Medis. Pendirian rumah sakit pendidikan dan peningkatan kapasitas rumah sakit daerah di Kalimantan Utara akan menjadi fondasi penting untuk mencetak tenaga medis berkualitas yang mampu melayani masyarakat di wilayah ini secara berkelanjutan.
Panel diskusi ini juga menghadirkan Direktur RSUD dr. H. Jusuf SK Tarakan dan Pimpinan Universitas Borneo Tarakan, yang berdialog tentang Peluang dan Tantangan Penambahan Rumah Sakit Pendidikan, Program Studi, dan/atau Fakultas baru di Kalimantan Utara. Penambahan ini diharapkan dapat mempercepat tercapainya kemandirian daerah dalam memenuhi tenaga medis, sekaligus meningkatkan akses pendidikan dan kesehatan yang lebih baik.
Rencana Tindak Lanjut dan Penutupan
Sebagai penutup, disusun Rencana Tindak Lanjut yang merumuskan langkah-langkah penerapan Sistem Kesehatan Akademik di Kalimantan Utara. dr. Haryo Bismantara, MPHbertugas menyusun naskah kesepakatan yang ditandatangani oleh para pemangku kebijakan sebagai wujud komitmen bersama dalam mendukung kemandirian tenaga medis di wilayah ini.
Acara ditutup dengan penandatanganan kesepakatan bersama menandai komitmen kuat untuk mewujudkan akses kesehatan yang merata, berkualitas, dan berkelanjutan di Kalimantan Utara, serta sebagai langkah penting dalam mencapai target SDGs terkait kesehatan pada tahun 2030.
Dengan adanya kegiatan, akan membuka kolaborasi untuk kemajuan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di bidang kedokteran serta kesehatan. Kegiatan ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goal’s (SDGs) diantaranya terutama pada SDGs poin 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, SDGs poin 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera.
Penulis: Fidya Alfian