Kolaborasi Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Konsorsium BioTUNE merupakan salah satu upaya strategis yang dapat mendorong pengembangan teknologi perancah biomedis berdaya antibakteri untuk kesehatan bagi kedua belah pihak.
Inès Ben Hadj Kaddour, seorang mahasiswa PhD dari INSERM Prancis yang berada di bawah bimbingan Dr. Philippe Lavalle dan Dr. Engin Vrana, baru saja menyelesaikan penempatan riset selama satu bulan (April – Mei 2024) di laboratorium Prof. drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D di Fakultas kedokteran Gigi UGM.
Selama di UGM, Inès mendapat bimbingan langsung dari Prof. Ika, yang berperan penting dalam memperdalam pemahaman dan keterampilannya, khususnya dalam eksperimen in vivo menggunakan Zebrafish dan pembuatan perancah biomedis berbasis kalsium fosfat.
Kolaborasi penelitian ini memberikan kesempatan berharga bagi Inès untuk menguji bahan pelapis peptida antibakteri yang dikembangkan oleh INSERM pada membran biomedis yang dikembangkan UGM, diikuti dengan serangkaian uji mikrobiologi.
Riset lintas institusi ini menunjukkan potensi besar dalam menciptakan teknologi pelapisan alat kesehatan, khususnya perancah biomedis, yang lebih aman dan efektif, sekaligus memfasilitasi transfer pengetahuan antara Eropa dan Indonesia. Prof. Ika, sebagai supervisor, memastikan bahwa hasil penelitian ini selaras dengan kebutuhan lokal dan dapat diterapkan dalam pengembangan solusi medis di masa depan.
Proyek ini mendukung pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDGs tujuan ke-3 yang berfokus pada kesehatan dan kesejahteraan melalui pengembangan implan medis antibakteri yang inovatif. Selain itu, kolaborasi ini memperkuat SDGs tujuan ke-17 dengan memperluas kemitraan global dalam riset biomaterial, serta SDGs tujuan ke-4 dengan memperkaya pendidikan dan pelatihan untuk peneliti muda dari berbagai negara.
Penulis : Tia & Pram