Search
Close this search box.

Berita

/

Berita Terbaru, SDG 3

Simposium Ilmiah Oral Medicine ke-3 di Jakarta

Jakarta, 26-27 Oktober 2024 – Simposium Ilmiah Oral Medicine ke-3 diselenggarakan di Jakarta. Simposium ini mengusung tema “Optimalisasi Penanganan Kasus Penyakit Mulut dalam Praktik Sehari-hari”. Simposium ini bertujuan untuk menyediakan platform bagi dokter gigi dan spesialis penyakit mulut dalam berbagi pengetahuan, pengalaman, dan hasil penelitian terbaru. Melalui kegiatan ini, diharapkan kompetensi profesional dalam menangani berbagai kasus penyakit mulut dapat ditingkatkan secara efektif dan efisien. Selain itu dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan mulut masyarakat secara keseluruhan.

Simposium ini menghadirkan pembicara terkemuka, termasuk Prof. Dr. drg. Rahmi Amtha, Sp.PM (K), Rahmat Hidayat Syah, Apt, MSc (selebgram kesehatan), dan Dr. drg. Rochman Mujayanto, Sp.PM. Setiap pembicara menyampaikan wawasan dan keahlian mereka, berkontribusi pada pemahaman yang komperhensif tentang manajemen kesehatan mulut

Dr. drg. Rochman Mujayanto, Sp.PM, alumni Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran Gigi di Universitas Gadjah Mada, menyampaikan topik Konseling dan Tes HIV pada Praktek Dokter Gigi. “Topik ini dipilih karena masalah HIV/AIDS masih menjadi perhatian global, termasuk Indonesia. Dokter gigi memiliki peran penting dalam deteksi dini HIV. 60% orang dengan HIV terdiagnosis melalui adanya infeksi oportunistik di rongga mulut,” ujarnya.

Dalam presentasinya, Dr. Mujayanto menjelaskan langkah-langkah identifikasi infeksi oportunistik HIV di rongga mulut, prosedur konseling pra-tes HIV, interpretasi oportunistik HIV, konseling pasca-tes HIV, dan konseling kepatuhan terhadap terapi antiretroviral (ARV). Ia menekankan bahwa baik dokter gigi umum maupun spesialis gigi dapat melakukan konseling dan tes HIV.

Prinsip konseling HIV meliputi persetujuan, kerahasiaan, konseling, ketetapan, dan keterhubungan. Dengan mematuhi prinsip tersebut, dokter gigi dapat berkontribusi secara efektif dalam penemuan kasus baru HIV dan bekerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya dalam penanganan HIV.

Simposium ini diharapkan mendorong kolaborasi antara profesional gigi dan penyedia layanan kesehatan lainnya, meningkatkan respons keseluruhan terhadap HIV/AIDS di masyarakat. Dengan simposium ini dokter gigi dibekali melalui pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan. Simposium ini bertujuan untuk memberdayakan mereka untuk mengambil peran aktif dalam inisiatif kesehatan masyarakat terkait HIV.

Simposium Ilmiah Oral Medicine ke-3 merupakan langkah signifikan menuju pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan yang baik (SDG 3). Dengan mengatasi masalah kesehatan mulut dan mengintegrasikan kesadaran HIV ke dalam praktik kedokteran gigi, diharapkan dapat berkontribusi pada perbaikan kesehatan masyarakat secara keseluruhan di Indonesia.

Penulis : Dr. drg. Rochman Mujayanto, Sp.PM, Suci Agustina, S.Pd., Al Haqi Insan Pratama
Editor : Shinta

Tags

Bagikan Berita

Berita Terkait
2 November 2024

Apakah Sikat Gigi Elektrik Lebih Efektif daripada Manual?

1 November 2024

FKG UGM dan UPH Bahas Tantangan dan Kolaborasi untuk Pendirian Prodi Kedokteran Gigi di UPH

31 Oktober 2024

Efek Negatif Merokok terhadap Kesehatan Gigi dan Gusi

id_ID