FKG UGM kembali lagi dengan kegiatan pengabdian masyarakat. Kali ini, program Kampung Binaan dari Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (BEM KM FKG) UGM berfokus pada warga Dusun Kemirikebo, Desa Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman.
Kegiatan pengabdian masyarakat di Kampung Binaan Dusun Kemirikebo dilaksanakan pada hari Minggu (02/06) melibatkan mahasiswa S1 pengurus harian BEM KM FKG UGM, mahasiswa Profesi Dokter Gigi, Ikatan Konservasi Gigi, dan perwakilan Persatuan Senat Mahasiswa Kedokteran Gigi Indonesia (PSMKGI) Azizah Nurrachmi.
“Kampung Binaan adalah program kerja dari penguruh harian BEM KM FKG UGM yang bertujuan untuk memberikan edukasi dan pemeriksaan gigi gratis bagi masyarakat suatu desa. Semoga dengan dilaksanakannya program Kampung Binaan di Dusun Kemirikebo, masyarakat Kemirikebo bisa mendapat pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut,” ujar Ketua BEM KM FKG UGM Fanani Luqman Athallah dalam sambutannya.
“Dokter gigi berperan dalam kesehatan gigi dan mulut. Program Kampung Binaan kali ini akan bekerja sama dengan Ikatan Konservasi Gigi, di mana hari ini kami akan melakukan screening atau pemeriksaan gigi dan mulut masyarakat Desa Kemirikebo,” terang Dr. drg. R. Tri Endra Untara, M.Kes., Sp.KG.(K) sebagai representasi dari Ikatan Konservasi Gigi. “Nantinya, apabila kondisi gigi dan mulut masyarakat ada yang membutuhkan perawatan khusus, akan dilakukan tindakan oleh dokter-dokter spesialis konservasi gigi dan bedah mulut,” lanjut drg. Tri Endra yang juga merupakan dosen Departemen Konservasi Gigi FKG UGM.
Pemeriksaan gigi gratis serta edukasi kesehatan gigi dan mulut diberikan pada 82 warga Kampung Binaan Dusun Kemirikebo, termasuk 58 santri Pondok Pesantren Asy-Syafi’iyah dan 17 santri Pondok Pesantren Mukim Yatim Dhuafa Darussalam.
“Terimakasih kepada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada yang telah memilih Pondok Pesantren kami sebagai ajang dan tempat pelaksanaan kegiatan Kampung Binaan. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi keluarga besar Pondok Pesantren Asy-syafi’iyah dan juga masyarakat besar di Dusun Kemirikebo,” ujar Kepala Pondok Pesantren Asy-Syafi’iyah Imam Syafi’i.
Lebih lanjut, Kepala Dusun Kemirikebo, Sidik, memberikan sambutan hangatnya terhadap kegiatan ini mewakili warga Dusun Kemirikebo. “Terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan. Pada anak-anak sekarang, makanan seperti chiki dan coklat sangat berpotensi untuk melemahkan dan merusak pertumbuhan gigi. Biasanya, masyarakat yang belum merasakan sakit akan jarang pergi ke dokter gigi. Semoga dengan adanya program Kampung Binaan ini, masyarakat di Desa Kemirikebo bisa mengetahui kondisi gigi nya melalui pemeriksaan gigi gratis yang diselenggarakan.”
Program Kampung Binaan memiliki tujuan untuk membantu menyelesaikan masalah terkait kesehatan gigi dan mulut yang dihadapi oleh masyarakat suatu desa dengan mengadakan edukasi kesehatan gigi dan mulut serta melakukan pemeriksaan gigi gratis kepada masyarakatnya, khususnya kelompok usia produktif dan anak-anak sehingga mampu menuntun masyarakatnya ke arah kehidupan yang lebih sehat, membantu dan meningkatkan kondisi sosial ekonomi warga, serta mempermudah akses warga terhadap informasi serta ilmu pengetahuan.
Hal ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) terutama pilar kesatu (No Poverty), kedua (Zero Hunger), ketiga (Good Health and Well-Being), dan kesepuluh (Reduced Inequalities).
Penulis: Nadia Fauzia