Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak (IKGA) Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) mengadakan workshop untuk menyusun rancangan kurikulum profesi klinik IKGA. Acara ini berlangsung di Hotel Grand Rohan pada 11-12 Oktober 2024 dan dihadiri oleh dosen Departemen IKGA FKG UGM.
Workshop ini merupakan bagian dari tahap kedua reformasi kurikulum 36 SKS untuk Program Studi Profesi Dokter Gigi. Tujuannya adalah mengembangkan kurikulum yang tidak hanya memenuhi standar pendidikan, tetapi juga memotivasi kreativitas dan inovasi di antara calon profesional kedokteran gigi.
Selama dua hari, para peserta terlibat dalam diskusi dan sesi brainstorming yang membahas integrasi teknologi dan metodologi baru dalam pendidikan kedokteran gigi. Salah satu hasil utama adalah rancangan kurikulum profesi klinik IKGA dengan 3 SKS, total 135 jam kerja yang ditempuh selama 20 hari.
“Rancangan kurikulum ini dirancang agar mahasiswa tidak hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga mampu berpikir kritis dan kreatif,” ujar Prof. drg. Sri Kuswandari, MS, Sp.KGA(K-KKA), Ph.D., yang memaparkan rancangan tersebut. Ia menekankan pentingnya menyelaraskan kurikulum dengan standar global untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Workshop ini juga menjadi ajang kolaborasi, di mana para pendidik berbagi pengalaman dan praktik terbaik. “Semangat kolaboratif seperti ini sangat penting untuk memastikan kurikulum tetap relevan dan mampu menghadapi tantangan di dunia kedokteran gigi modern,” tambah Prof. Kuswandari.
Sebagai langkah penting dalam reformasi pendidikan, kurikulum ini bertujuan untuk mempersiapkan lulusan menghadapi tantangan di sektor kesehatan dan berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Melalui Kegiatan ini, FKG UGM turut mendukung pencapaian SDGs tujuan ke-4 (Pendidikan Berkualitas), tujuan ke-8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), serta tujuan ke-17 (Kemitraan untuk Tujuan).
Kontributor: drg. Arif Rahman Setyawan | Penulis: Diva Luthfiana L
