Search
Close this search box.

Berita

/

Berita Terbaru, SDG 12, SDG 13, SDG 3, SDG 6

Pengelolaan Instalasi Air Limbah di FKG UGM

Dengan populasi mahasiswa, dosen, dan staf yang besar, volume air limbah yang dihasilkan oleh FKG UGM tergolong signifikan, mencakup limbah domestik, limbah laboratorium, serta air hujan. Pengelolaan air limbah yang baik menjadi kunci utama dalam melindungi kualitas tanah, air tanah, dan ekosistem sekitar kampus dari pencemaran.

Di bawah pengawasan ketat, air limbah yang diproses oleh IPAL akan diolah hingga mencapai standar yang aman untuk dilepaskan kembali ke lingkungan atau bahkan didaur ulang untuk penggunaan kembali, seperti penyiraman taman dan pembilasan toilet.

Implementasi sistem IPAL di FKG UGM menghadapi sejumlah tantangan, termasuk keterbatasan lahan untuk pembangunan fasilitas yang memadai, variasi limbah dari berbagai kegiatan di kampus, serta biaya operasional yang cukup besar. Selain itu, limbah laboratorium yang mengandung bahan kimia membutuhkan penanganan khusus agar tidak mencemari sistem pembuangan.

Buana Yaksa Surya Atmaja., S.T., M.Eng selaku koordinator sarana dan prasarana di FKG UGM mengatakan untuk menghadapi tantangan diatas dapat ditempuh dengan beberapa cara. Misalnya, merancang sistem IPAL yang adaptif, disesuaikan dengan volume air limbah yang dihasilkan dan mengantisipasi perubahan jumlah penghuni atau aktivitas di kampus.

Teknologi ramah lingkungan seperti bioreaktor, teknologi membran, dan biofiltrasi digunakan untuk memproses air limbah. Lumpur sisa pengolahan juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik, mendukung konsep kampus hijau dan berkelanjutan.

Partisipasi aktif seluruh warga kampus sangat penting dalam menjaga keberhasilan program ini. Oleh karena itu, FKG UGM secara rutin mengadakan program edukasi dan pelatihan mengenai pentingnya menjaga saluran pembuangan dan menghindari pembuangan bahan berbahaya yang sulit diolah. Kampanye lingkungan di kampus juga terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya manajemen air limbah.

FKG UGM secara rutin memantau kualitas air buangan yang dihasilkan oleh IPAL guna memastikan kesesuaiannya dengan standar lingkungan yang berlaku. “Evaluasi berkala dilakukan untuk mengidentifikasi potensi perbaikan sehingga sistem IPAL dapat terus ditingkatkan seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan kampus,” kata Buana.

Melalui manajemen IPAL yang tepat, FKG UGM menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab sosial lingkungan, selaras dengan berbagai SDGs. Khususnya SDGs tujuan ke-3 Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik, tujuan ke-6 Air Bersih dan Sanitasi , tujuan ke-12 Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, dan tujuan ke-13 Aksi Iklim. Dengan teknologi modern dan kesadaran seluruh elemen kampus, pengelolaan air limbah ini tidak hanya memenuhi peraturan lingkungan tetapi juga mendukung terciptanya kampus hijau yang lestari bagi generasi mendatang.

Penulis: Buana, Pram | Foto: Freepik

Tags

Bagikan Berita

Berita Terkait
20 November 2024

Apakah Minum Susu Dapat Menjaga Kesehatan Gigi?

18 November 2024

Dua Mahasiswa UGM Ikuti Program Pertukaran di Universitas Tokushima Jepang

17 November 2024

Dosen Magister IKG UGM Berikan Kuliah Pakar dan Sosialisasi di Universitas Udayana

id_ID