Berdasarkan laporan Survei Kesehatan Indonesia Tahun 2023 kasus stunting di Kabupaten Temanggung mencapai 25,1%. Angka tersebut diatas rata-rata Provinsi Jawa Tengah 20,7%. Kondisi gigi dan mulut yang tidak sehat dapat menyebabkan gizi seseorang tidak terpenuhi bahkan menyebabkan stunting. Hal ini yang mendasari mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada lakukan edukasi dan pemeriksaan kesehatan gigi kepada masyarakat di desa Tlogopucang, Temanggung pada 26 Januari 2024.
Kegiatan dikoordinir oleh mahasiswa FKG UGM angkatan 2021 dengan mengangkat tema Langkung Caket, Langkung Preduli, Pinuju Kasarasan Ingkang Luhur. Salah satu mahasiswa yang merupakan koordinator kegiatan menyatakan tema ini memiliki makna bahwa mahasiswa FKG UGM harus berani terjun ke masyarakat sehingga timbul rasa kepedulian yang akan memberikan dampak positif pada kesehatan gigi dan mulut masyarakat.
Wakil Dekan bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama, drg. Trianna Wahyu Utami mengatakan setiap angkatan di FKG UGM wajib mengadakan acara pengabdian masyarakat. Hal ini dilakukan sebagai komitmen nyata kehadiran FKG UGM di lingkungan masyarakat.
“Mahasiswa yang terlibat akan mengetahui bagaimana proses panjang sebuah pengabdian masyarakat dari mulai perencanaan hingga pelaksanaan. Ini yang tidak bisa didapatkan ketika mereka kuliah di dalam kelas,” ucap Trianna.
Kegiatan ini menyasar dua kelompok yaitu ibu PKK dan guru sekolah dasar serta siswa sekolah dasar. Nantinya yang tergabung dalam PKK dan Guru akan mendapatkan pelatihan dan pembentukan kader.
Sementara itu siswa SD akan mendapat permainan edukasi dan eksperimen. Eksperimen dilakukan guna melihat apa yang terjadi di dalam rongga mulut ketika tidak dibersihkan. Setelah dilakukan edukasi, pada siswa SD diajak untuk melakukan sikat gigi bersama.
Rangkaian kegiatan untuk masyarakat terdiri atas screening kesehatan gigi dan mulut serta pembuatan proyek gizi. “Karena kondisi stunting di Kabupaten Temanggung cukup memprihatinkan, maka kami sepakat untuk membuat projek gizi”. Ucap salah satu perwakilan mahasiswa. Dengan adanya pembuatan proyek gizi diharapkan dapat menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan gizi, tambahnya.
Perwakilan warga Desa Tlogopucang yang hadir pada kegiatan tersebut merasa senang dan terbantu akan kehadiran dari mahasiswa FKG UGM.
“Saya mewakili seluruh warga desa Tlogopucang ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada dosen dan mahasiswa FKG UGM yang sudah berkenan hadir ke desa kami untuk memberikan edukasi dan pemeriksaan” ucapnya.
Program ini sejalan dengan dengan program Sustainable Development Goals (SDGs) terutama pilar ketiga (Good Health and Well-Being), pilar keempat (Quality Education), dan ketujuhbelas (Partnership for the Goals).