Search
Close this search box.

Berita

/

Berita Terbaru, SDG 3

Panduan Menyikat Gigi Selama Perawatan Ortodontik

Perawatan ortodontik, baik menggunakan kawat gigi konvensional maupun clear aligner, adalah solusi efektif untuk memperbaiki susunan gigi dan meningkatkan estetika senyuman. Namun, di balik manfaatnya, perawatan ini juga membawa tantangan baru dalam menjaga kebersihan mulut. Alat ortodontik seperti bracket, kawat, atau aligner sering kali menciptakan ruang-ruang kecil yang menjadi tempat penumpukan sisa makanan dan plak, sehingga meningkatkan risiko karies gigi, gingivitis, dan bau mulut. Oleh karena itu, menjaga kebersihan gigi selama perawatan ortodontik bukan hanya penting untuk kesehatan mulut, tetapi juga mendukung keberhasilan perawatan secara keseluruhan.

Menurut drg. Aulia Ayub, Sp.Ort, dokter gigi spesialis ortodontik, “Menyikat gigi selama perawatan ortodontik membutuhkan teknik khusus dan kesabaran ekstra. Pasien harus memahami bahwa kebersihan mulut yang buruk dapat memperlambat proses perawatan dan menyebabkan komplikasi seperti gigi berlubang atau peradangan gusi.” Teknik menyikat gigi yang benar menjadi salah satu kunci untuk menjaga kesehatan gigi selama perawatan ortodontik. Untuk pengguna kawat gigi konvensional, drg. Aulia merekomendasikan menggunakan sikat gigi berbulu lembut yang dirancang khusus untuk ortodontik. Teknik menyikat dilakukan dengan sudut 45 derajat, mengarah ke tepi bracket, dengan gerakan memutar kecil di sekitar kawat dan bracket. Area di sekitar bracket dan di bawah kawat harus dibersihkan dengan hati-hati untuk memastikan tidak ada sisa makanan yang tersangkut.

Selain sikat gigi biasa, alat bantu seperti sikat interdental juga sangat dianjurkan untuk membersihkan area yang sulit dijangkau, seperti sela-sela gigi dan di bawah kawat. Sikat interdental memiliki desain khusus dengan bulu kecil yang dapat masuk ke ruang-ruang sempit di sekitar alat ortodontik. Untuk pasien dengan clear aligner, langkah pertama adalah memastikan aligner dilepas sebelum menyikat gigi. Setelah itu, gigi harus dibersihkan secara menyeluruh, terutama setelah makan, untuk mencegah bakteri terperangkap di dalam aligner saat dipakai kembali. Membersihkan aligner secara teratur juga penting untuk mencegah penumpukan plak dan bau yang tidak sedap.

Pemilihan pasta gigi yang mengandung fluoride sangat disarankan selama perawatan ortodontik. Fluoride membantu memperkuat enamel gigi dan melindungi dari risiko karies. Namun, pasien disarankan untuk menghindari pasta gigi dengan bahan abrasif tinggi, karena dapat merusak permukaan alat ortodontik atau menyebabkan iritasi pada jaringan lunak di sekitar mulut. Selain menyikat gigi, flossing juga merupakan langkah penting yang sering kali diabaikan. Untuk pengguna kawat gigi, benang gigi khusus seperti superfloss atau alat bantu seperti threader floss mempermudah proses pembersihan di antara gigi. Bagi pasien yang merasa flossing manual terlalu sulit atau memakan waktu, water flosser dapat menjadi solusi praktis. Water flosser bekerja dengan menyemprotkan air bertekanan untuk membersihkan plak dan sisa makanan di area sulit dijangkau.

Tidak hanya menyikat gigi dan flossing, penggunaan obat kumur antimikroba juga dapat membantu mengurangi jumlah bakteri di mulut. Obat kumur yang mengandung chlorhexidine atau bahan antimikroba lainnya dapat digunakan untuk mencegah peradangan gusi selama perawatan. Namun, drg. Aulia menekankan pentingnya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter gigi sebelum menggunakan produk ini secara rutin, karena penggunaannya yang berlebihan dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi atau lidah. “Kunci keberhasilan perawatan ortodontik tidak hanya terletak pada alat yang digunakan, tetapi juga pada kebiasaan pasien dalam menjaga kebersihan mulut. Pasien yang rajin menjaga kebersihan mulut selama perawatan akan mendapatkan hasil yang lebih baik dan lebih cepat,” ujar drg. Aulia.

Selain langkah-langkah harian, pasien juga disarankan untuk rutin mengunjungi dokter gigi mereka untuk pemeriksaan dan pembersihan profesional. Pemeriksaan berkala membantu dokter gigi memantau kemajuan perawatan, memastikan tidak ada masalah yang muncul, dan memberikan perawatan tambahan jika diperlukan. Pada kunjungan ini, dokter gigi juga dapat memberikan tips personal sesuai dengan kondisi mulut masing-masing pasien.

Penting untuk diingat bahwa kebersihan mulut selama perawatan ortodontik tidak hanya berpengaruh pada kesehatan jangka pendek, tetapi juga pada hasil akhir perawatan. Gigi yang sehat selama perawatan memungkinkan dokter ortodontik untuk bekerja lebih efektif, sehingga menghasilkan susunan gigi yang rapi dan estetis tanpa komplikasi. Selain itu, pasien yang menjaga kebersihan mulut dengan baik cenderung mengalami lebih sedikit ketidaknyamanan, seperti peradangan gusi atau pembentukan plak yang mengganggu.

Motivasi untuk menjaga kebersihan mulut selama perawatan ortodontik juga dapat ditingkatkan dengan memahami manfaat jangka panjangnya. Selain memberikan senyum yang lebih indah, gigi yang terjaga kebersihannya selama perawatan juga membantu mencegah masalah kesehatan lain, seperti infeksi, penyakit periodontal, atau bahkan masalah pencernaan akibat fungsi gigi yang tidak optimal. Edukasi tentang kebiasaan kebersihan mulut yang baik juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari bahkan setelah perawatan selesai, sehingga memberikan dampak positif yang berkelanjutan.

Dengan dukungan teknologi modern dan bimbingan dari para ahli, menjaga kebersihan mulut selama perawatan ortodontik kini menjadi lebih mudah. Namun, keberhasilan tetap bergantung pada komitmen pasien untuk menjalankan kebiasaan baik secara konsisten. Dengan menerapkan tips dari para ahli dan tetap berkomunikasi dengan dokter gigi, pasien dapat memastikan bahwa perjalanan perawatan ortodontik mereka tidak hanya efektif tetapi juga nyaman dan bebas komplikasi. Hal ini turut mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) tujuan ke-3 Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan.

Melalui panduan ini, diharapkan pembaca dapat memahami pentingnya kebersihan mulut selama perawatan ortodontik dan termotivasi untuk mempraktikkan langkah-langkah yang dianjurkan. Senyuman yang sehat dan indah tidak hanya meningkatkan rasa percaya diri, tetapi juga menjadi cerminan dari kebiasaan hidup yang baik.

Penulis: drg. I Putu Arya Ramadhan, Al Haqi Insan Pratama

Tags

Bagikan Berita

Berita Terkait
28 Desember 2024

Kenali Parameter Baku Mutu Air Minum

24 Desember 2024

FKG UGM dan FKG Universiti Malaya Bahas Potensi Kerjasama

21 Desember 2024

FKG UGM Peringkat 2 Indeks Produktivitas Pengelolaan SINTA

id_ID