Search
Close this search box.

Berita

/

Artikel, Berita Terbaru, SDG 3, SDG 4, SDG 8

Mengapa Penting untuk Mencabut Gigi Bungsu yang Tumbuh Tidak Normal?

Gigi bungsu atau yang dikenal sebagai gigi molar ketiga, biasanya muncul pada rentang usia 17 hingga 25 tahun. Meskipun gigi ini merupakan bagian dari perkembangan gigi manusia, tidak semua orang memiliki ruang yang cukup di rahang untuk menampungnya. Ketika gigi bungsu tumbuh tidak normal, seperti terjebak di bawah gusi atau tumbuh dengan sudut yang salah, hal tersebut dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mulut yang serius.

Salah satu masalah yang paling umum akibat tumbuhnya gigi bungsu yang tidak normal adalah rasa nyeri dan ketidaknyamanan. Gigi yang terjebak dapat menekan gigi lain dan menyebabkan rasa sakit yang tajam hingga peradangan di area sekitarnya. Rasa sakit ini tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi juga dapat mempengaruhi pola makan dan kualitas tidur seseorang. Jika tidak segera ditangani, rasa sakit ini akan menjadi semakin parah dan bisa menyebabkan abses gusi, yang merupakan infeksi serius.

Kondisi gigi bungsu yang tumbuh tidak normal juga dapat meningkatkan risiko kerusakan pada gigi di sekitarnya. Ketika gigi bungsu menyodok gigi lain, ini dapat menyebabkan pengikisan atau bahkan patah gigi. Selain itu, area sekitar gigi bungsu yang sulit dijangkau saat menyikat gigi dapat menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri, meningkatkan kemungkinan terjadinya pembusukan gigi dan penyakit gusi. Menurut Prof. drg. Soelistiono, Sp.BM(K), dalam pidato pengukuhannya, mengatakan bahwa gigi geraham bungsu yang tumbuh tidak normal juga dapat menyebabkan gangguan pada keharmonisan alat pengunyah, sehingga memengaruhi fungsi pengunyahan secara keseluruhan (Pengukuhan Prof Soelistiono: Gigi Geraham Bungsu Sebabkan Gangguan Keharmonisan Alat Pengunyah). Oleh karena itu, mencabut gigi bungsu yang tumbuh tidak normal tidak hanya mengatasi masalah saat ini, tetapi juga melindungi kesehatan gigi dan mulut di masa depan.

Selain itu, prosedur pencabutan gigi bungsu yang tidak normal dapat memberikan rasa lega jangka panjang dan meningkatkan kualitas hidup. Dengan menghilangkan sumber nyeri dan risiko infeksi, individu dapat kembali menikmati aktivitas sehari-hari tanpa terganggu oleh masalah mulut yang berkelanjutan. Proses pemulihan setelah pencabutan gigi bungsu umumnya cepat, dan dengan perawatan yang tepat, kebanyakan orang dapat kembali ke rutinitas mereka yang normal dalam waktu singkat.

Mencabut gigi bungsu yang tumbuh tidak normal merupakan salah satu langkah pencegahan bagi kesehatan mulut. Dengan memahami risiko yang terkait dengan gigi bungsu yang tumbuh tidak normal dan mengambil tindakan proaktif, kita dapat menjaga kesehatan gigi dan menghindari masalah yang lebih serius di kemudian hari. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami ketidaknyamanan akibat gigi bungsu, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter gigi untuk mengevaluasi situasi dan menentukan tindakan yang paling tepat. Dengan demikian hal ini turut mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) tujuan ke-3 Kesehatan yan Baik dan Kesejahteraan, tujuan ke-4 Pendidikan Berkualitas, dan tujuan ke-8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.

Referensi
Prof drg Soelistiono Sp.BM(K)
, Pengukuhan Prof Soelistiono: Gigi Geraham Bungsu Sebabkan Gangguan Keharmonisan Alat Pengunyah, https://ugm.ac.id/id/berita/1150-pengukuhan-prof-soelistiono-gigi-geraham-bungsu-sebabkan-gangguan-keharmonisan-alat-pengunyah/

Penulis: Rizky B. Hendrawan | Editor: Shinta | Foto: Freepik

Tags

Bagikan Berita

Berita Terkait
10 Januari 2025

Mengatasi Bau Mulut dengan Pola Makan Sehat

9 Januari 2025

Sinergi untuk Kesehatan Mental: Studi Banding HPU Senyum FKG UGM ke Fakultas Biologi UGM

8 Januari 2025

Perpustakaan Digital FKG UGM

id_ID