Prosedur dental crown atau mahkota gigi adalah salah satu solusi yang umum digunakan dalam dunia kedokteran gigi untuk memperbaiki gigi yang rusak, patah, atau yang telah menjalani perawatan saluran akar. Meskipun banyak pasien merasa lebih baik setelah mendapatkan mahkota gigi, beberapa orang melaporkan mengalami sensitivitas gigi setelah prosedur ini. Artikel ini akan membahas penyebab gigi sensitif setelah pemasangan dental crown.
Perubahan Suhu dan Tekanan
Setelah pemasangan dental crown, gigi dan jaringan di sekitarnya dapat mengalami perubahan dalam cara mereka merespon suhu dan tekanan. Hal ini dapat menyebabkan sensitivitas, yang mungkin disebabkan oleh:
- Thermal Sensitivity: Mahkota gigi yang baru dapat membuat gigi lebih sensitif terhadap suhu ekstrem, baik panas maupun dingin. Ini sering kali terjadi karena lapisan enamel yang lebih tipis atau akibat dari interaksi dengan bahan pembuat mahkota.
- Impact Sensitivity: Tekanan dari menggigit atau mengunyah dapat menyebabkan ketidaknyamanan, terutama jika mahkota tidak dipasang dengan tepat atau jika gigi di bawah mahkota masih sangat sensitif.
Respon Terhadap Bahan Mahkota
Jenis material yang digunakan untuk mahkota gigi juga dapat mempengaruhi tingkat sensitivitas:
- Mahkota Keramik: Mahkota yang terbuat dari keramik bisa lebih keras, dan kadang-kadang bisa berinteraksi dengan jaringan gigi di sekitarnya dengan cara yang menyebabkan sensitivitas.
- Mahkota Logam atau Komposit: Dalam beberapa kasus, penggunaan bahan logam bisa memicu reaksi alergi atau sensitivitas pada beberapa pasien.
Prosedur Persiapan Gigi
Prosedur persiapan sebelum pemasangan dental crown melibatkan pengikisan sebagian dari struktur gigi yang ada. Proses ini bisa menyebabkan sensitivitas:
- Pengikisan Enamel: Bagian enamel gigi dilapisi dengan tipis untuk membuat ruang bagi mahkota. Ini dapat merusak perlindungan alami gigi, sehingga membuatnya lebih rentan terhadap rangsangan eksternal.
- Iritasi Jaringan Lunak: Prosedur pemasangan mahkota dapat menyebabkan iritasi pada gusi dan jaringan lunak di sekitar gigi, yang bisa mengakibatkan rasa sakit atau sensitivitas.
Peradangan atau Infeksi
Setelah prosedur, ada kemungkinan terjadi peradangan atau infeksi yang dapat menyebabkan sensitivitas:
- Peradangan Pulpa: Jika proses pengikisan gigi terlalu dalam, bisa mengiritasi jaringan pulpa di dalam gigi, menyebabkan rasa sakit dan sensitivitas yang lebih tinggi.
- Infeksi Pasca-Operasi: Dalam beberapa kasus, infeksi dapat terjadi di area gigi yang telah diproses, yang dapat berkontribusi terhadap peningkatan sensitivitas dan rasa sakit.
Posisi Mahkota yang Tidak Tepat
Jika mahkota gigi tidak pas atau terlalu tinggi, hal ini dapat menyebabkan sensitivitas dan ketidaknyamanan:
- Interferensi Gigitan: Jika mahkota terlalu tinggi, gigitan tidak sejajar dapat menyebabkan tekanan berlebih pada gigi, berkontribusi terhadap rasa sakit saat menggigit atau mengunyah.
- Kekurangan Ruang: Jika mahkota tidak cukup menduduki ruang yang seharusnya, bisa memicu sensitivitas dan ketidaknyamanan saat tertimpa tekanan.
Adaptasi Pasien
Setelah pemasangan mahkota, tubuh membutuhkan waktu untuk beradaptasi:
- Waktu Penyesuaian: Sensitivitas seringkali bersifat sementara. Seiring waktu, banyak pasien menemukan bahwa sensitivitas berkurang seiring dengan penyesuaian tubuh terhadap mahkota baru.
- Saran dari Dokter Gigi: Sangat penting bagi pasien untuk mengikuti petunjuk dan saran dari dokter gigi setelah prosedur, termasuk penggunaan obat penghilang rasa sakit atau perawatan tambahan jika diperlukan.
***
Sensitivitas gigi setelah prosedur dental crown adalah suatu masalah yang umum terjadi, tetapi penyebabnya bervariasi. Dari perubahan suhu dan tekanan hingga reaksi terhadap bahan mahkota, masing-masing faktor dapat mempengaruhi tingkat kenyamanan. Jika Anda mengalami sensitivitas yang berkepanjangan atau rasa sakit setelah pemasangan mahkota, penting untuk berkonsultasi kembali dengan dokter gigi untuk mendapatkan evaluasi dan solusi yang tepat. Mengatasi sensitivitas dengan tepat dapat membantu menjaga kesehatan gigi dan kenyamanan Anda di masa mendatang. Hal ini turut mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) tujuan ke-3 Kesehatan yang baik dan Kesejahteraan dan tujuan ke-4 Pendidikan Berkualitas.
Penulis: Rizky B. Hendrawan | Foto: Freepik