Search
Close this search box.

Berita

/

Berita Terbaru

Mahasiswa UGM Olah Cangkang Bekicot dan Jahe Merah untuk Remineralisasi Gigi

Remineralisasi adalah proses penggantian kalsium dan fosfat (mineral) yang mulai terkikis pada email gigi. Hal ini penting dilakukan agar email gigi tetap kuat saat berhadapan dengan bakteri, asam, dan gula yang terkandung pada makanan. Remineralisasi juga penting untuk mencegah gigi keropos.

Baru-baru ini sekelompok mahasiswa UGM yang tergabung pada tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Riset Eksakta (PKM-RE) melakukan penelitian terkait topik tersebut. Mereka adalah Natalia Gabriella Suryawibowo, Tiara Ayu Fitrah Haida, Hesya Nurulum Yunitasari, dan Moh. Burhannudin (Kedokteran Gigi) serta Deta Stephanie Purba (Farmasi).

Mereka berhasil membuat nanospray dari kombinasi cangkang bekicot (Achatina fulica) dan jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum) sebagai agen remineralisasi gigi dan agen antibakteri terhadap bakteri penyebab demineralisasi gigi. Hasil penelitian ini atas pendampingan oleh Dr. drg. Archadian Nuryanti, M.Kes selaku dosen Departemen Biomedia FKG UGM.

Demineralisasi gigi merupakan hilangnya mineral penting pada gigi, seperti ion kalsium dan fosfat. Hal ini dapat terjadi akibat asam dari bakteri penyebab karies, asam dari makanan atau minuman, serta menyikat gigi yang terlalu keras.

Natalia selaku ketua tim peneliti mengatakan kondisi gigi seperti ini banyak ditemui di masyarakat. Gigi yang kehilangan kandungan mineral akan terasa linu sehingga perlu terapi untuk remineralisasi gigi. Terapi ini biasanya menggunakan pasta yang mengandung CPP/ACP sehingga dapat menimbulkan alergi pada penderita intoleransi laktosa.

Cangkang bekicot memiliki kandungan kalsium tinggi untuk dijadikan ACP (Amorphous Calcium Phosphate) yang dikombinasikan dengan CMC (Carboxymethyl Chitosan) sebagai pengikat dalam mengembalikan ion kalsium dan fosfat gigi. 

Sementara itu, kandungan minyak atsiri pada jahe merah sebagai freshener berpotensi dalam mencegah perkembangan bakteri penyebab demineralisasi sehingga keduanya bermanfaat untuk remineralisasi gigi.

Tiara selaku anggota tim menjelaskan pembuatan nanospray diawali dengan preparasi cangkang bekicot yang diolah menjadi ACP serta dikombinasikan dengan CMC sehingga menghasilkan serbuk CMC/ACP. Selanjutnya, jahe merah dilakukan pemisahan sedemikian rupa sehingga menghasilkan minyak atsiri. Kemudian digabungkan dengan serbuk CMC/ACP hingga menjadi formula Nanospray CMC/ACP Cangkang Achatina fulica dan Minyak Atsiri Zingiber officinale var. rubrum.

Mereka melakukan beberapa uji formula pada nanospray, seperti uji organoleptik, uji pH, uji PSA, dan uji UV-Vis. Nanospray dengan karakteristik warna putih susu, aroma khas jahe, dan tidak jernih ini memiliki nilai pH yang sesuai untuk rongga mulut, yaitu 7,17. Selain itu, nanospray juga memiliki ukuran partikel yang memenuhi nilai nanoemulsi, yaitu 383,4 nm.

“Tim kami memberikan kebaharuan dalam penelitian yaitu dengan melibatkan kandungan jahe merah untuk memberikan rasa hangat dan segar pada rongga mulut. Selain itu jahe merah juga bisa menghilangkan bau mulut dan membuat nafas lebih segar,” ucap Deta.

Dalam penelitian ini, uji aktivitas antibakteri nanospray kombinasi cangkang bekicot dan jahe merah menunjukkan diameter zona hambat yang ditimbulkan lebih besar dibandingkan CPP/ACP.

Setelah dilakukan penyemprotan pada gigi, hasil gambar SEM (Scanning Electron Microscope) menunjukkan nanospray dapat menutup diameter pori-pori dentin. Selain itu, ukuran partikel yang kecil dan distribusi yang luas menjadikan nanospray dapat masuk ke saluran dentin. “Kombinasi antara cangkang bekicot dan jahe merah efektif untuk remineralisasi gigi dan melawan bakteri,” kata Hesya.

Harapannya penelitian ini dapat lebih lanjut mendukung pengembangan cangkang bekicot dan jahe merah sebagai produk terapi remineralisasi gigi yang aman. “Kami sangat berharap penelitian ini dapat diteruskan hingga menjadi produk serta dapat digunakan oleh masyarakat maupun praktisi medis,” ujar Burhan.

Penulis: Fajar Budi H. | Visual: Fajar Budi H.

Tags

Bagikan Berita

Berita Terkait
21 Desember 2024

FKG UGM Peringkat 2 Indeks Produktivitas Pengelolaan SINTA

20 Desember 2024

BKGN UGM 2024: Warga Sekitar UGM Dapat Layanan Kesehatan Gigi Gratis

19 Desember 2024

Teledentistry: Konsultasi Kesehatan Gigi Jarak Jauh

id_ID