Search
Close this search box.

Berita

/

Berita Terbaru, SDG 10, SDG 11, SDG 3, SDG 4, SDG 8

Mahasiswa FKG UGM UGM Raih Prestasi Ujian Kompetensi PPDGS Ortodonti 2024

Yogyakarta, 29 Juli 2024 – Ujian Kompetensi Dokter Gigi Spesialis Ortodonsia yang diselenggarakan oleh Kolegium Dokter Gigi Spesialis Ortodonti Indonesia di Universitas Gadjah Mada (UGM) telah menjadi tolak ukur nasional dalam mengukur kualitas dari calon spesialis Ortodonsia terbaik dari berbagai penjuru di Indonesia. 

Acara yang diikuti oleh mahasiswa dari enam institusi pendidikan kedokteran gigi terkemuka di Indonesia meliputi, Universitas Airlangga, Universitas Hasanuddin, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Sumatera Utara. Para peserta menjalani berbagai serangkaian ujian yang cukup ketat dan komprehensif, seperti ujian teori berbasis komputer (CBT), Ujian keterampilan Wire Bending, dan Ujian kasus (OSCE). 

Ujian Kompetensi ini dirancang untuk menguji kemampuan calon spesialis ortodonsia secara menyeluruh, mencakup aspek teoritis, praktis, dan klinis. Tahap awal, Ujian teori berbasis komputer, menguji pemahaman secara mendalam untuk peserta terhadap ilmu ortodonsia, kemudian, ujian keterampilan Wire Bending, mengukur kemampuan peserta dalam memanipulasi kawat ortodonti secara presisi pada sebuah keterampilan esensial dalam praktik ortodonsia. Terakhir, terdapat ujian kasus (OSCE) untuk mengevaluasi kemampuan peserta dalam mendiagnosis serta merencanakan perawatan ortodonti dalam sebuah skenario yang realistis. 

Dalam Kompetensi yang cukup padat ini, Mahasiswa Program studi Ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi UGM berhasil menoreh prestasi gemilang dengan meraih peringkat tinggi dalam berbagai kategori. Berikut merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Prodi Ortodonsia  yang berhasil menciptakan prestasinya meliputi, drg. Marshanti Emmadita, Sp.Ort: mendapatkan Peringkat 3 Umum, Peringkat 3 Ujian Keterampilan Wire Bending. drg. Sarah Fitria Romadhoni, sp.Ort: mendapatkan Peringkat IV Umum, Peringkat VI Ujian Keterampilan Wire Bending, Peringkat I Ujian OSCE. Kemudian,  drg. Alicia Devina Hendrawan, Sp.Ort: mendapatkan Peringkat V Umum, Peringkat V Ujian Teori (CBT), Peringkat I Ujian OSCE. Kemudian, drg. Mierna Fatima, Sp.Ort: mendapatkan peringkat VI Umum, Peringkat IV Ujian Teori (CBT), dan drg. Tegar Arviga, Sp.Ort: peringkat VII Umum, Peringkat IV Ujian Teori (CBT), Peringkat I Ujian OSCE. Prestasi tersebut menunjukkan adanya kualita pendidikan yang unggul di UGM serta dedikasi dan kerja keras dari mahasiswa dalam mengasah kompetensi mereka. 

Menurut drg. Christinawati, M.Kes., Sp.Ort (K), selaku ketua panitia lokal ujian kompetensi, menyampaikan apresiasi atas capaian luar biasa untuk mahasiswa UGM. “Kami Menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas pencapaian luar biasa mahasiswa Program Studi Ortodonsia ini. Hasil ini merupakan bukti nyata dari kualitas pendidikan yang unggul dan komitmen mahasiswa kami terhadap standar kompetensi yang tinggi. Kami Optimis bahwa mereka akan menjadi dokter gigi spesialis Ortodonsia yang kompeten dan memberikan kontribusi signifikan bagi peningkatan kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia”. 

Ujian Kompetensi ini merupakan langkah awal yang krusial bagi para calon spesialis ortodonsia dalam memasuki dunia profesional serta memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesehatan gigi dan mulut masyarakat. Dengan Kompetensi yang telah teruji, mereka siap menghadapi tantangan pada bidang ortodonsia serta memberikan pelayanan yang terbaik untuk pasien. 

Acara yang terselenggara tersebut mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) meliputi (Pilar 3) berupa kesehatan yang baik dan kesejahteraan, (Pilar 4) berupa pendidikan berkualitas, dan (Pilar 8) berupa pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Dengan harapan Spesialis ortodonsia ini akan berperan aktif dalam meningkatkan kualitas kesehatan, mendukung pendidikan yang bermutu, serta mendorong adanya pertumbuhan ekonomi melalui profesi mereka. Kontribusi yang mereka lakukan selaras dengan SDGS (Pilar 10) berupa mengurangi adanya kesenjangan kesenjangan dan (Pilar 11) berupa kota dan pemungkiman yang berkelanjutan, karena akses ke perawatan secara tidak langsung meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di berbagai daerah. 

Kontributor: Dept. Ortodonsia UGM | Editor: Bagas Prakoso D.


Tags

Bagikan Berita

Berita Terkait
2 November 2024

Apakah Sikat Gigi Elektrik Lebih Efektif daripada Manual?

1 November 2024

FKG UGM dan UPH Bahas Tantangan dan Kolaborasi untuk Pendirian Prodi Kedokteran Gigi di UPH

31 Oktober 2024

Efek Negatif Merokok terhadap Kesehatan Gigi dan Gusi

id_ID