Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) kembangkan permen karet pewarna dan pengangkat plak gigi dari ekstrak kulit buah naga.
Inovasi mahasiswa FKG UGM ini mendapat pendanaan dari Diktiristek Kemendikbud serta UGM melalui skema Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Riset Eksakta (PKM-RE) tahun 2024.
Tim beranggotakan lima mahasiswa FKG UGM angkatan 2023, yaitu Fatimah Islamia, Tyasadwi Bumi, Lutfia Nur Shabrina, Desika Yuspina Nurhidayah, dan Dyza Fathmasari Danisworo, berhasil mengembangkan permen karet yang diberi nama “Draco-chew.” Produk ini dibuat dari ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dan memiliki kemampuan untuk mendeteksi serta mengangkat plak gigi.
Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa ini di bawah bimbingan Dr. drg. Alma Linggar Jonarta, M.Kes dari Departemen Biologi Oral FKG UGM.
Kulit buah naga merah mengandung zat betasianin yang memiliki sifat pewarna alami dan antibakteri. Betasianin ini dimanfaatkan dalam permen karet Draco-chew untuk mewarnai plak gigi sehingga memudahkan deteksi plak oleh masyarakat awam. Selain itu, mengunyah permen karet ini juga dapat meningkatkan produksi air ludah yang membantu dalam membersihkan rongga mulut dan mengangkat plak gigi yang belum matang.
Penelitian dilakukan di beberapa laboratorium di UGM, termasuk Laboratorium Riset Terpadu Fakultas Kedokteran Gigi, Laboratorium Engineering Research and Innovation Center (ERIC) Fakultas Teknik, Laboratorium Sistematika Tumbuhan Fakultas Biologi, dan Laboratorium Biologi Farmasi Fakultas Farmasi. Uji coba dilakukan secara in vitro untuk mengamati kemampuan permen karet ini dalam menempelkan warna pada plak gigi dan membandingkan intensitas warna ekstrak buah naga dengan larutan pewarna plak standar di bidang kedokteran gigi.
Meskipun hasil penelitian awal menunjukkan potensi besar, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyempurnakan komposisi permen karet Draco-chew dan memastikan keamanannya bagi konsumsi masyarakat. Harapannya, Draco-chew dapat diproduksi massal dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas untuk membantu meningkatkan kebersihan gigi dan mencegah karies.
Inovasi ini tidak hanya mendukung kesehatan gigi dan mulut, tetapi juga sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) ke-3 (Good Health and Well-Being) dan ke-12 (Responsible Consumption and Production) melalui pemanfaatan limbah kulit buah naga.
Penulis: Pram | Editor: Fajar Budi