Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada didirikan dengan misi meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia dengan menyelenggarakan pendidikan yang unggul, penelitian yang berdampak luas, serta pengabdian kepada masyarakat. Untuk mengaktualisasikan visi tersebut, FKG UGM terus mewujudkan inovasi berkelanjutan, salah satunya dengan dibangunnya Dental Learning Center (DLC) di tahun 2021. Hingga kini, optimalisasi penggunaan DLC sebagai fasilitas pendukung kegiatan dan peningkatan kualitas penelitian sivitas serta hilirisasi hasil-hasil penelitian dosen/mahasiswa/tenaga kependidikan FKG UGM terus diupayakan.
Sebagai bagian dari rangkaian Dies Natalis Ke-76, FKG UGM mengadakan forum pameran dan diskusi inovasi alat-alat laboratorium oleh sivitas akademika terkait kesehatan pada hari Jumat (26/04) lalu. Mengambil judul acara “Laboratory-based innovation: inventor, collaborator and user forum” kegiatan ini merupakan pameran alat inovasi karya dosen dan tenaga kependidikan laboran yang sudah tercatat di Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atau paten namun perlu pengembangan lebih lanjut supaya dapat digunakan dan diproduksi, salah satunya adalah alat kesehatan yang dihasilkan melalui kerja sama FKG UGM dengan Politeknik ATMI Surakarta.
Kegiatan yang diikuti peserta dari inventor/peneliti, dosen, mahasiswa, dan produser dari kalangan mitra ini diselenggarakan dengan harapan meningkatkan rekognisi terhadap fasilitasi riset di DLC FKG UGM dan meningkatkan inovasi dan pengembangan alat-alat laboratorium oleh sivitas FKG UGM melalui jejaring laboratorium-peneliti-produser. Beberapa alat yang ditampilkan pada kegiatan ini yaitu Life Jet, Contact Angle Measurement. Life Jet merupakan alat yang berfungsi untuk menyedot air liur saat perawatan gigi. Kemudian, Contact Angle Measurement merupakan alat uji optik digunakan untuk mengukur elemen-elemen yang diukur dari toleransi bentuk, seperti posisi, konsentrisitas, profil, kebulatan dan kelurusan, ukuran, dll.
Acara diawali dengan sambutan dari Dekan FKG UGM Prof. drg. Suryono, SH., M.M., Ph.D., diikuti paparan produk dari inventor dan developer berikut diskusi dengan audiens dan diakhiri dengan forum interaksi peserta dalam bentuk site visit. Dalam sambutannya, Prof. Suryono menyampaikan apresiasinya terhadap terselenggaranya pameran dan diskusi inovasi ini. “Adanya kegiatan ini menjadi bukti bahwa fasilitas Dental Learning Center ini sangat optimal penggunaannya,” ujar beliau. Beliau juga memaparkan harapannya agar hasil penelitian dan inovasi civitas akademika dapat dihilirisasikan. “FKG UGM memiliki banyak potensi inovasi yg bisa dihilirisasikan. Dan memang, hasil riset sebaiknya tidak berhenti di publikasi saja, namun juga dapat dihilirisasikan sehingga dapat memberikan dampak yang luas dan menjadi penguatan kemandirian Indonesia,” imbuh beliau.
Selain itu, beliau juga mendorong terjalinnya kerjasama kemitraan agar optimalisasi hilirisasi penelitian dan inovasi dapat tercapai. “Saat ini kita tidak bisa hanya monodisiplin, namun harus ada kerjasama multidisiplin agar bisa menghadirkan inovasi-inovasi yang dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara,” pungkas beliau.
Semoga dengan adanya kegiatan ini, hilirisasi hasil penelitian dan inovasi sivitas akademika dapat terakselerasi agar dampaknya bisa dirasakan oleh banyak orang dan misi mulia FKG UGM dapat terwujud. Dengan menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas, penelitian yang unggul serta pengabdian kepada masyarakat, derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat dapat ditingkatkan sehingga kualitas hidup masyarakat juga meningkat dan visi Indonesia tanpa kemiskinan dapat terwujud. Hal ini sesuai tujuan yang tertuang Sustainable Development Goals 3, 4, 9, dan 17 yakni Good Health and Well-Being, Quality Education, Industry, Innovation and Infrastructure, dan Partnership for the Goals.
#sdgs #Sustainable Development Goals #Quality Education #InnovationandInfrastructure #PartnershipfortheGoals
