Search
Close this search box.

Berita

/

Berita Terbaru

Kemajuan Riset Periodontal Regeneratif: Dari Dunia ke Indonesia, dan Kontribusi Departemen Periodonsia FKG UGM

Dalam beberapa dekade terakhir, dunia kedokteran gigi telah menyaksikan perkembangan pesat di bidang periodonsia regeneratif, sebuah disiplin yang berfokus pada pemulihan jaringan gusi dan tulang yang rusak akibat penyakit periodontal. Teknologi dan pengetahuan baru dalam regenerasi jaringan tidak hanya menawarkan harapan bagi mereka yang menderita penyakit periodontal, tetapi juga telah mengubah pendekatan perawatan di seluruh dunia.

Perkembangan Global dalam Periodonsia Regeneratif

Di tingkat global, penelitian tentang regenerasi jaringan periodontal telah mencapai tahap yang sangat maju. Penggunaan bahan biologis seperti sel punca (stem cells), faktor pertumbuhan, dan teknik biomaterial telah menunjukkan keberhasilan dalam memulihkan jaringan yang rusak. Misalnya, Platelet-Rich Plasma (PRP) dan Platelet-Rich Fibrin (PRF) kini menjadi pusat perhatian karena kemampuannya untuk merangsang penyembuhan dengan menambah faktor pertumbuhan (growth factor). Terlebih lagi, teknologi seperti nanoteknologi dan rekayasa jaringan (tissue engineering) semakin mempercepat perkembangan dalam terapi regeneratif ini.

Salah satu tantangan utama dalam regenerasi periodontal adalah menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan jaringan baru di daerah yang telah mengalami kerusakan parah. Untuk itu, para peneliti di seluruh dunia bekerja keras untuk mengembangkan metode yang dapat memaksimalkan potensi penyembuhan tubuh sendiri, meminimalkan risiko kegagalan, dan mempercepat proses pemulihan.

Kemajuan Riset di Indonesia

Sejalan dengan kemajuan global, para peneliti di Indonesia juga mulai berkontribusi secara signifikan dalam riset periodonsia regeneratif. Fakultas-fakultas kedokteran gigi di berbagai universitas terkemuka di Indonesia kini menjadi pusat penelitian yang berfokus pada penggunaan teknologi modern dan bahan biologis untuk meningkatkan kualitas perawatan periodontal.

Penelitian di Indonesia tidak hanya mengikuti perkembangan global, tetapi juga beradaptasi dengan kondisi lokal dan tantangan spesifik yang dihadapi oleh masyarakat. Dalam konteks ini, riset yang dilakukan oleh drg. Kwartarini Murdiastuti, Sp.Perio(K), Ph.D. yang saat ini menjabat sebagai ketua Departemen Periodonsia sekaligus ketua Prodi Spesialis Periodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, menjadi salah satu contoh yang menonjol.

Kontribusi Dr. Kwartarini Murdiastuti dalam Periodonsia Regeneratif

Dr. Kwartarini Murdiastuti telah mengarahkan fokus penelitiannya pada penggunaan Platelet-Rich Plasma (PRP) dalam kombinasi dengan bahan biomaterial lainnya untuk mempercepat regenerasi jaringan periodontal. PRP, yang merupakan konsentrat trombosit dari darah pasien, mengandung berbagai faktor pertumbuhan yang penting dalam proses penyembuhan. Dalam risetnya, Dr. Kwartarini menyiapkan PRP dalam sediaan serbuk kering steril  yang siap pakai  yang berasal dari PRP darah donor, serta mampu mengombinasikan PRP dengan berbagai bahan untuk menciptakan lingkungan yang optimal bagi regenerasi jaringan gusi dan tulang.

Penelitian ini tidak hanya memberikan harapan baru bagi pasien dengan penyakit periodontal, tetapi juga menjadi kontribusi penting bagi perkembangan ilmu periodonsia di Indonesia. Pendekatan Dr. Kwartarini menunjukkan bahwa dengan inovasi dan pemanfaatan teknologi yang tepat, para peneliti lokal dapat memberikan dampak yang signifikan dalam perawatan periodontal, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Menuju Masa Depan yang Lebih Baik

Dengan semakin majunya riset di bidang periodonsia regeneratif, baik di dunia maupun di Indonesia, masa depan perawatan periodontal tampak semakin cerah. Penelitian-penelitian seperti yang dilakukan oleh drg. Kwartarini Murdiastuti bersama kolaborator dari elemen mahasiswa, dosen, dan peneliti lain dari lingkungan akademisi maupun industry, menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pengetahuan global dan inisiatif lokal dapat menghasilkan solusi inovatif yang menguntungkan banyak pihak. Hal ini mendapat apresiasi berupa 3 sertifikat Paten dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. “Harapannya, melalui hasil penelitian dan inovasi ini, kesehatan gusi dan gigi masyarakat dapat terus ditingkatkan menuju masa depan yang lebih baik” ujar drg. Kwartarini. 

Kontributor: drg. Osa Amila Hafiyyah, MDSc., Sp.Perio., SubSp. R.P.I.D (K) | Editor: drg. Rezmelia Sari, MSc., Sp.Perio., SubSp. R.P.I.D (K)

Tags

Bagikan Berita

Berita Terkait
20 November 2024

Apakah Minum Susu Dapat Menjaga Kesehatan Gigi?

18 November 2024

Dua Mahasiswa UGM Ikuti Program Pertukaran di Universitas Tokushima Jepang

17 November 2024

Dosen Magister IKG UGM Berikan Kuliah Pakar dan Sosialisasi di Universitas Udayana

id_ID