Fluorida merupakan salah satu bahan yang paling terkenal dalam bidang kedokteran gigi, sering kali dipuji sebagai pahlawan dalam pencegahan kerusakan gigi. Senyawa ini, yang ditemukan dalam berbagai bentuk seperti pasta gigi dan air minum yang diperkaya, bekerja dengan cara memperkuat enamel gigi dan membantu mencegah pembentukan plak. Dengan sifat antibakterinya, fluorida mengurangi risiko rongga gigi dan penyakit gusi, menjadikannya komponen penting dalam rutinitas perawatan gigi. Dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar Fakultas Kedokteran Gigi UGM, Prof. Dr. drg. Widjijono, S.U. mengungkapkan bahwa pemberian fluorida secara massal pada kelompok masyarakat menggunakan pasta gigi berfluorida memperlihatkan tingkat efektivitas yang tinggi dalam pencegahan karies gigi. Hal ini menunjukkan bahwa dalam konteks kesehatan masyarakat, fluorida dapat berperan signifikan dalam mengurangi insidensi karies.
Namun, meski manfaatnya sudah jelas, fluorida juga masih menjadi bahan perdebatan di kalangan para profesional kesehatan. Beberapa penelitian menunjukkan adanya potensi efek samping akibat paparan fluorida yang berlebihan, termasuk fluorosis gigi, yang ditandai dengan bercak putih atau kecoklatan pada gigi. Kondisi ini dapat terjadi ketika anak-anak mengonsumsi terlalu banyak fluorida selama periode perkembangan gigi, menimbulkan kekhawatiran di kalangan dokter gigi, orang tua, dan masyarakat tentang seberapa banyak fluorida yang aman untuk digunakan, terutama pada anak-anak. Kontroversi ini semakin rumit dengan laporan yang mengaitkan kadar fluorida tinggi dalam air minum dengan potensi dampak negatif pada kesehatan sistem saraf.
Pertentangan ini mendorong perdebatan lebih lanjut mengenai penggunaan fluorida dalam program kesehatan masyarakat. Beberapa ahli berpendapat bahwa manfaat fluorida dalam pencegahan rongga gigi jauh lebih besar daripada risiko yang mungkin ditimbulkan, sementara yang lain menyerukan pengurangan kadar fluorida dalam air dan produk perawatan gigi. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan dampak jangka panjang dari paparan bahan kimia, masyarakat semakin waspada terhadap kesehatan dan keamanan. Oleh karena itu, penting bagi para profesional kesehatan untuk memberikan informasi yang akurat dan berimbang mengenai manfaat dan risiko fluorida agar masyarakat dapat membuat keputusan yang tepat tentang perawatan gigi mereka.
Dalam konteks ini, pendidikan menjadi kunci untuk menyelaraskan pemahaman masyarakat mengenai fluorida. Dokter gigi dan profesional kesehatan harus berperan aktif dalam mengedukasi pasien tentang cara penggunaan fluorida yang aman dan efektif. Ini termasuk penjelasan tentang dosis yang tepat, frekuensi penggunaan, serta pengawasan terhadap anak-anak saat menggunakan produk yang mengandung fluorida. Dengan informasi yang tepat, masyarakat dapat memanfaatkan manfaat fluorida sembari menghindari potensi risiko yang menyertainya.
Dengan semua faktor yang dipertimbangkan, fluorida tetap menjadi topik yang kompleks dalam dunia kedokteran gigi. Sebagai komponen penting dalam pencegahan kerusakan gigi, fluorida memiliki khasiat yang tak bisa dibantah. Namun, perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk menggali dampak jangka panjang dari penggunaannya dan untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara manfaat dan risikonya. Dalam perjalanan menuju pemahaman yang lebih baik tentang fluorida dan penggunaannya, diskusi yang terbuka antara dokter gigi, peneliti, dan masyarakat akan sangat penting. Dengan demikian, fluorida dapat secara optimal dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut masyarakat tanpa mengabaikan isu-isu yang mungkin timbul.
Dengan mengetahui manfaat fluorida dalam pencegahan kerusakan gigi dan penyakit mulut yang merupakan bagian penting dari kesehatan dan kesejahteraan turut mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) tujuan ke-3 Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik. Disamping itu, menekankan pendidikan dan penyampaian informasi yang akurat mengenai penggunaan fluorida membantu meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan mulut. Hal ini turut mendukung SDGs tujuan ke-4 Pendidikan yang Berkualitas.
Keterkaitan antara fluorida dalam air minum dan kesehatan gigi menunjukkan pentingnya akses terhadap air bersih yang aman dan diperkaya dengan fluorida pada kadar yang tepat. Hal ini berkontribusi terhadap SDGs tujuan ke-6 perbaikan sanitasi dan kesehatan masyarakat. Memastikan bahwa produk perawatan gigi yang aman digunakan dan diproduksi secara bertanggung jawab sangat penting untuk kesehatan masyarakat dalam hal ini turut mendukung SGDs tujuan ke-12. Kerjasama dalam memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang fluorida dan penggunaannya memerlukan kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk dokter gigi, peneliti, dan masyarakat. Kerjasama ini penting untuk mencapai solusi yang seimbang dalam penggunaan fluorida, hal ini mendukung SDGs tujuan ke-17 Kemitraan untuk mencapai Tujuan.
Penulis : Rizky B. Hendrawan | Foto : Freepik