Pada tanggal 7 sampai 9 Agustus 2023, Fakultas Kedokteran Gigi UGM melaksanakan pelatihan pengelolaan sampah anorganik. Kegiatan ini hasil kolaborasi antara FKG UGM, Fakultas Biologi UGM, dan Komunitas Sonjo. Pelatihan pengelolaan sampah diikuti oleh 60 peserta yang berasal dari Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, hingga Pondok pesantren di wilayah DIY.
Dekan FKG UGM drg. Suryono dalam kesempatannya menyampaikan bahwa sampah dapat menjadi berkah. “Pertama, lingkungan kita menjadi bersih, dan yang kedua yitu sampah yang sudah melewati proses pemilahan dapat dijual serta menjadi pundi-pundi rupiah”, ujar beliau.
Setiap ruangan di FKG UGM telah tersedia tempat sampah yang dibedakan berdasarkan kategorinya yaitu sampah kertas, sampah plastik, dan sampah organik. Sampah yang sudah melalui proses pemilahan akan diambil oleh petugas Rapel (Rakyat Peduli Lingkungan). Dalam sebulan, sampah yang ada di FKG UGM jika dikonversi kedalam rupiah berkisar antara Rp 1.500.000 sampai dengan Rp 2.000.000.
Rimawan Pradiptyo adalah Founder Komunitas Sonjo yang juga merupakan Dosen di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM mengatakan bahwa pelatihan ini bertujuan agar masyarakat dapat mengelola sampah rumah tangganya masing-masing. Selain itu, pelatihan pengelolaan sampah yang diadakan sebagai respon terhadap penutupan TPA Regional Piyungan.
Para peserta juga mendapat pelatihan cara mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos dan pupuk cair dengan metode menggunakan bantuan Maggot dan bantuan cacing tanah. Pelatihan secara langsung didampingi oleh Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Budi S. Daryono beserta timnya.
Sampah hasil rumah tanggal terdiri dari 50% sampah organik, 25% sampah anorganik, dan 25% sampah residu seperti styrofoam, popok, puntung rokok, dan sejenisnya.
Mari kita biasakan untuk menjaga lingkungan sekitar dengan cara memilah sampah sesuai dengan jenisnya.