Search
Close this search box.

Berita

/

Berita Terbaru, SDG 3, SDG 4

FKG UGM Beri Pelatihan Pembuatan Obturator untuk Anak Cleft Palate

Program Studi Spesialis Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) mengadakan pelatihan penting yang berfokus pada pembuatan obturator, alat medis yang dirancang untuk membantu anak-anak dengan cleft palate pada 14 September 2024. Acara ini diselenggarakan untuk menjawab tantangan pada kondisi cleft palate, atau langit-langit mulut yang tidak menyatu sempurna saat janin berkembang, yang merupakan kondisi bawaan yang berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius bagi anak-anak.

Anak dengan cleft palate sering mengalami kesulitan makan, berbicara, dan bahkan mendengar, karena celah pada langit-langit mulut mempengaruhi fungsi dasar seperti menghisap dan berbicara. Masalah lain yang timbul termasuk infeksi telinga berulang dan pertumbuhan gigi yang tidak teratur, yang semuanya membutuhkan penanganan medis intensif. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan para profesional gigi dalam menyediakan solusi yang terjangkau dan efektif, serta meningkatkan kualitas hidup anak-anak yang menderita kondisi ini.

Dalam pelatihan yang diselenggarakan di ruang diskusi IKGA FKG UGM tersebut, peserta didik residen dari Program Studi Spesialis Kedokteran Gigi Anak mempelajari teknik-teknik terbaru dalam pembuatan obturator. Pendekatan praktis yang diberikan oleh para instruktur berpengalaman memungkinkan residen untuk langsung mempraktikkan keterampilan mereka. Selain teknik pembuatan, pelatihan ini juga menekankan pentingnya empati dan komunikasi efektif dengan anak-anak yang memiliki disabilitas, serta melibatkan orang tua dalam proses perawatan.

“Kami berharap melalui kegiatan ini dapat terbentuk keterampilan yang baik, sehingga nantinya kami para dokter gigi anak  dapat memberikan perawatan yang komprehensif dan mendukung kualitas hidup yang lebih baik bagi anak-anak ini.” ujar drg. Arif Rahman, salah seorang residen yang mengikuti pelatihan. 

Program ini tidak hanya berfokus pada keterampilan teknis, tetapi juga mendukung upaya global untuk meningkatkan akses terhadap solusi kesehatan yang terjangkau, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) khususnya SDGs tujuan ke-3 (Kesehatan yang Baik) dan SDGs tujuan ke-4 (Pendidikan Berkualitas). Harapannya, program ini dapat terus berlangsung dan menjadi solusi jangka panjang bagi tantangan kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak dengan kebutuhan khusus.

Kontributor : drg. Arif Rahman | Penulis : Diva Luthfiana | Editor : Maria Shinta

Tags

Bagikan Berita

Berita Terkait
2 November 2024

Apakah Sikat Gigi Elektrik Lebih Efektif daripada Manual?

1 November 2024

FKG UGM dan UPH Bahas Tantangan dan Kolaborasi untuk Pendirian Prodi Kedokteran Gigi di UPH

31 Oktober 2024

Efek Negatif Merokok terhadap Kesehatan Gigi dan Gusi

id_ID