Program Studi Magister Ilmu Kedokteran Gigi (S2 IKG), Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) tengah melakukan eksplorasi terhadap potensi buah nanas sebagai bahan untuk penyembuhan luka pada mukosa oral.
Penelitian ini dibimbing oleh Prof. Dr. drg. Juni Handajani, MKes., PhD, bersama Dr. drg. Alma Linggar Jonarta, MKes, dan drg. Ketut Suardita., Sp. KG(K-R)., Ph.D, serta melibatkan dua mahasiswa, drg. Yesica Dea Cahyani dan drg. Shafira Zakia Rahma.
Dalam penelitian ini, buah nanas (Ananas comosus) yang dipilih berasal dari wilayah Gunung Kelud, Kediri. Kandungan bromelain, vitamin C, dan polifenol dalam buah nanas diyakini dapat mempercepat penyembuhan luka, mengurangi peradangan, serta meningkatkan proses epitelisasi.
“Buah nanas memiliki potensi besar dalam mempercepat penyembuhan luka pada mukosa oral. Dengan kandungan alaminya, diharapkan nanas dapat mengurangi ketergantungan pada obat-obatan sintetis dan antibiotik,” ungkap Prof. Juni Handajani.
Penelitian ini tidak hanya mendukung visi keilmuan Prodi S2 IKG FKG UGM, tetapi juga merupakan hasil dari kerja sama dengan Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Kediri. Kerja sama ini sejalan dengan beberapa fokus riset prodi, seperti regenerasi mukosa, gerodontologi, manajemen pelayanan kesehatan gigi, serta pencegahan dan promosi kesehatan gigi.
Penelitian ini juga memiliki relevansi dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Dari segi Tujuan 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, penggunaan buah nanas untuk penyembuhan luka mukosa oral menawarkan alternatif alami yang efektif serta mengurangi potensi efek samping dari obat-obatan sintetis.
Selain itu, dari Tujuan 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, penelitian ini mendorong inovasi dalam pengembangan produk kesehatan berbasis bahan alami yang bisa menjadi peluang bagi industri farmasi dan kosmetik untuk menciptakan produk-produk yang lebih aman dan ramah lingkungan.
Tujuan 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab juga didukung dengan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan. Buah nanas dari Gunung Kelud digunakan dengan pendekatan yang memperhatikan kelestarian sumber daya alam, sehingga mempromosikan produksi yang bertanggung jawab.
Penelitian ini turut berkontribusi pada Tujuan 15: Kehidupan di Darat, dengan mendukung konservasi ekosistem darat melalui budidaya nanas yang berkelanjutan. Hal ini juga meningkatkan kesadaran tentang pentingnya tanaman obat dan manfaatnya bagi kesehatan manusia.
***
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membuka peluang baru dalam pengembangan terapi berbasis bahan alami yang aman dan efektif untuk perawatan luka mukosa oral.
“Kami berharap penelitian ini dapat menjadi dasar bagi pengembangan produk-produk kesehatan masa depan yang lebih alami dan ramah lingkungan,” tambah Dr. Alma Linggar Jonarta.
Penelitian ini tidak hanya memperkuat posisi FKG UGM sebagai pusat riset inovatif di bidang kesehatan gigi, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dengan pendekatan ilmiah yang mengedepankan kesejahteraan manusia dan pelestarian lingkungan.
Dengan segala potensinya, buah nanas bukan hanya menjadi komoditas pertanian biasa, melainkan juga harapan baru dalam dunia kesehatan, khususnya dalam penyembuhan luka mukosa oral yang lebih alami dan berkelanjutan.
Penulis: Prof. Dr. drg. Juni Handajani, MKes., Ph.D., Tryanindita, Pram