Keberadaan kampus di tengah masyarakat sering kali dianggap menciptakan jarak pemisah, di mana lingkungan kampus dan lingkungan warga sekitar seolah-olah berada di jalur yang berbeda. Namun, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) berusaha mengurangi jarak itu dengan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat di sekitarnya.
Sebagai bagian dari Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2024, FKG UGM bekerjasama dengan RSGM UGM Prof. Soedomo dan PT Unilever mengadakan layanan kesehatan gigi gratis yang ditujukan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap perawatan gigi. Kegiatan berlangsung pada tangal 17 hingga 19 Desember 2024.
Sebanyak 93 orang dari lima padukuhan di sekitar UGM, yaitu Sendowo (34 orang), Blimbingsari (16 orang), Samirono (11 orang), Kocoran (18 orang), dan Karangmalang (14 orang), turut berpartisipasi dalam program ini. Antusiasme warga yang tinggi terlihat dari banyaknya pendaftar dan peserta yang hadir, bahkan mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Para Warga berasal dari lima padukuhan, yaitu Sendowo, Blimbingsari, Samirono, Kocoran, dan Karangmalang. Warga yang hadir untuk mendapatkan layanan kesehatan gigi yang disediakan. Layanan yang tersedia mulai dari konsultasi kesehatan gigi, pemeriksaan gigi, scaling (pembersihan karang gigi), hingga pencabutan gigi. Jumlah peserta kali ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun lalu, menandakan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan gigi.
Wuryarito, salah satu warga dari Padukuhan Sendowo, mengungkapkan rasa syukurnya dapat memanfaatkan layanan kesehatan gigi ini. “Kami merasa sangat terbantu dengan adanya program ini. Selain gratis, pelayanannya juga sangat ramah dan profesional. Jarang sekali ada kesempatan seperti ini,” katanya.
Menurut drg. Pribadi Santosa, MS., Sp.KG Sub Sp KR (K), salah satu dokter yang bertugas, kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen FKG UGM untuk memberikan pelayanan kesehatan gigi yang lebih merata, terutama bagi masyarakat sekitar kampus yang mungkin terbatas dalam mengakses layanan kesehatan gigi.
“Program ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap kesehatan warga sekitar kampus. Kami ingin memastikan bahwa semua lapisan masyarakat, termasuk warga sekitar, mendapatkan akses yang baik terhadap pelayanan kesehatan gigi,” ujar drg. Pribadi.
Layanan seperti scaling, yang banyak dipilih oleh peserta, berfungsi untuk mencegah penyakit gusi dan kerusakan gigi akibat penumpukan plak. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi warga untuk berkonsultasi mengenai masalah kesehatan gigi yang sering diabaikan, namun dapat berujung pada masalah yang lebih serius jika tidak segera ditangani.
FKG UGM berharap kegiatan ini dapat terus dilanjutkan dan diperluas ke lebih banyak wilayah, tidak hanya di sekitar kampus, tetapi juga ke daerah-daerah lain di Yogyakarta. Program seperti ini, menurut FKG UGM, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan gigi dan mulut, serta mengurangi ketimpangan akses terhadap layanan kesehatan di daerah sekitar.
Penulis: Diva Luthfiana, Fajar Budi H. | Foto: Tim Dokumentasi BKGN UGM 2024
