Gigi tidak hanya berfungsi untuk mengunyah makanan, tetapi juga memainkan peran penting dalam menjaga struktur wajah. Kehilangan satu atau beberapa gigi dapat memengaruhi bentuk wajah seseorang secara signifikan, terutama jika dibiarkan tanpa penanganan dalam waktu lama. Hal ini disebabkan oleh peran gigi dan tulang rahang sebagai penopang jaringan wajah.
Ketika gigi hilang, tulang rahang di area tersebut perlahan mengalami penyusutan karena tidak ada lagi tekanan dari aktivitas mengunyah yang merangsang pertumbuhan tulang. Penyusutan ini, yang dikenal sebagai resorpsi tulang, dapat menyebabkan wajah terlihat lebih tua. Area sekitar mulut dan pipi menjadi cekung, bibir tampak turun, dan garis wajah kehilangan kekenyalannya. Efek ini sering disebut sebagai penampilan wajah “keriput dini”, bahkan pada usia yang masih muda.
Selain itu, kehilangan gigi juga dapat memengaruhi keseimbangan otot wajah. Gigi yang tersisa mungkin bergeser untuk mengisi ruang kosong, menyebabkan ketidaksejajaran gigi dan rahang. Ketidakseimbangan ini dapat membuat rahang terasa tegang, memengaruhi pola bicara, dan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan rasa sakit di sendi rahang (TMJ).
Penting untuk memahami bahwa dampak kehilangan gigi tidak hanya terkait dengan estetika, tetapi juga fungsional. Kehilangan gigi dapat mengurangi kemampuan mengunyah makanan dengan benar, yang pada akhirnya memengaruhi kesehatan pencernaan. Oleh karena itu, penggantian gigi yang hilang melalui prosedur seperti implantasi gigi, jembatan gigi, atau gigi tiruan adalah langkah yang sangat penting.
Penelitian yang dilakukan oleh drg. M. Th. Esti Tjahjanti, M.Kes., Sp.Pros.(K), dan tim menunjukkan bahwa penggunaan gigi tiruan dapat menjadi solusi rehabilitasi yang efektif untuk mengatasi perubahan otot wajah akibat kehilangan gigi. Selain itu, penelitian yang melibatkan drg. Erwan Sugiatno, MS, Sp.Pros(K), Ph.D., menyoroti pentingnya penggunaan perekat gigi tiruan lengkap untuk meningkatkan kenyamanan pengguna. Teknologi kedokteran gigi modern seperti implan gigi, jembatan gigi, atau gigi tiruan kini menawarkan solusi yang lebih nyaman, estetis, dan tahan lama.
Dengan teknologi kedokteran gigi yang terus berkembang, solusi untuk menggantikan gigi yang hilang kini lebih nyaman dan tahan lama. Mengganti gigi yang hilang tidak hanya mengembalikan senyum Anda, tetapi juga menjaga struktur wajah tetap proporsional dan mencegah perubahan yang tidak diinginkan pada penampilan. Karena itu, menjaga kesehatan gigi dan segera menangani kehilangan gigi adalah langkah penting untuk mendukung kesehatan wajah dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Upaya menangani kehilangan gigi mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) tujuan ke-3 Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraandengan meningkatkan kualitas hidup melalui perawatan gigi yang tepat. Selain itu, solusi seperti gigi tiruan yang terjangkau berkontribusi pada tujuan ke-10 Mengurangi Ketidaksetaraan, dengan memastikan akses perawatan kesehatan mulut bagi semua kalangan. Selanjutnya, pengembangan teknologi gigi tiruan yang berkelanjutan mencerminkan komitmen terhadap tujuan ke-12 Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, memastikan bahan yang digunakan aman, efisien, dan ramah lingkungan.
Referensi
drg. M. Th. Esti Tjahjanti, M.Kes., Sp.Pros.(K), drg. Erwan Sugiatno, MS, Sp.Pros(K), Ph.D., Prof. Dr. drg. Haryo Mustiko Dipoyono, MS, Sp.Pros (K), Penggunaan Gigi Tiruan Untuk Rehabilitasi Perubahan Otot Wajah Akibat Kehilangan Gigi, https://jurnal.ugm.ac.id/mkgk/article/download/46389/35149
drg. Erwan Sugiatno, MS, Sp.Pros(K), Ph.D., Prof. Dr. drg. Haryo Mustiko Dipoyono, MS, Sp.Pros (K), Pengaruh Penggunaan Perekat Gigi Tiruan Lengkap Terhadap Frekuensi Jenis Kelamin di RSGM Prof. Soedomo FKG UGM Yogyakarta, https://etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian_downloadfiles/757397
Penulis: Rizky B. Hendrawan | Foto: Freepik