Search
Close this search box.

Berita

/

Berita Terbaru, SDG 3

Apakah Air Garam Bisa Membantu Mengobati Sakit Gigi?

Sakit gigi adalah masalah umum yang bisa dialami oleh siapa saja. Rasa nyeri yang menyengat sering kali membuat seseorang mencari cara cepat untuk menguranginya. Salah satu solusi tradisional yang sering dianjurkan adalah berkumur dengan air garam. Namun, apakah benar air garam efektif untuk mengobati sakit gigi? Dan bagaimana cara kerjanya?

Bagaimana Air Garam Bekerja?
Air garam telah digunakan selama berabad-abad sebagai solusi alami untuk berbagai masalah kesehatan mulut, termasuk sakit gigi. Ketika Anda berkumur dengan air garam, campuran garam yang larut dalam air membantu menarik kelembapan dari jaringan di sekitar gigi yang meradang. Proses ini disebut osmosis, yang membantu mengurangi bengkak dan peradangan pada gusi.

Air garam juga memiliki sifat antiseptik yang ringan. Ini berarti bahwa berkumur dengan air garam dapat membantu membersihkan area yang terinfeksi atau terluka, membunuh bakteri, dan mencegah infeksi berkembang lebih lanjut.

Bagaimana Cara Gunakan Air Garam?
Membuat larutan air garam sangat mudah. Cukup tambahkan setengah sendok teh garam ke dalam segelas air hangat, lalu aduk hingga garam larut sepenuhnya. Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:

  1. Kumur secara lembut dengan larutan air garam selama sekitar 30 detik. Jangan terlalu keras berkumur, karena hal ini bisa membuat area yang sakit semakin iritasi.
  2. Ludahkan larutan setelah selesai berkumur. Jangan menelannya, karena air garam tidak dirancang untuk dikonsumsi.
  3. Ulangi beberapa kali sehari untuk meredakan nyeri, terutama setelah makan untuk membantu membersihkan sisa makanan di sekitar gigi yang sakit.

Apakah Air Garam Mengobati Penyebab Sakit Gigi?
Meski air garam bisa memberikan bantuan sementara dari nyeri gigi, penting untuk diingat bahwa ini bukanlah solusi untuk mengatasi penyebab utama dari masalah gigi Anda. Sakit gigi bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti:

  • Karies gigi (gigi berlubang): Lubang pada gigi akibat kerusakan enamel.
  • Gigi retak atau patah: Cedera pada gigi yang menyebabkan rasa sakit.
  • Infeksi gusi: Penyakit periodontal yang mempengaruhi jaringan di sekitar gigi.
  • Abses gigi: Infeksi parah yang membutuhkan perawatan segera.

Dosen Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak FKG UGM, alm. Dr. drg. H. Rinaldi Budi Utomo, M.S., Sp.KGA(K), di dalam penelitiannya yang berjudul “Efektivitas Larutan Garam Gunung Krayan dibandingkan dengan Chlorhexidine Sebagai Alternatif Obat Kumur Alamiah” menyatakan bahwa larutan garam efektif sebagai alternatif obat kumur. Berkumur dengan air garam dapat membantu menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bau mulut tersebut. Selain itu, kumur air garam sangat bermanfaat dalam mempercepat proses penyembuhan gusi yang meradang akibat sisa makanan, plak, dan bakteri.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter Gigi?
Meskipun air garam bisa menjadi solusi sementara yang efektif, sakit gigi yang berlanjut perlu mendapatkan perhatian medis. Beberapa tanda yang menunjukkan bahwa Anda harus segera mengunjungi dokter gigi meliputi:

  • Rasa sakit yang berlangsung lebih dari dua hari.
  • Pembengkakan yang signifikan di sekitar gigi atau gusi.
  • Demam atau gejala lain yang mengarah pada infeksi.
  • Rasa nyeri yang tajam saat menggigit atau mengunyah.

Simpulan
Air garam memang bisa menjadi cara yang efektif untuk meredakan sakit gigi sementara, terutama jika disebabkan oleh peradangan ringan atau infeksi gusi. Namun, penting untuk diingat bahwa air garam tidak bisa menggantikan perawatan dari dokter gigi. Jika Anda mengalami sakit gigi yang terus-menerus, penting untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat dari profesional.

Penulis: Rizky Budi H. | Editor: Fajar Budi H.
Foto: Freepik

Tags

Bagikan Berita

Berita Terkait
20 November 2024

Apakah Minum Susu Dapat Menjaga Kesehatan Gigi?

18 November 2024

Dua Mahasiswa UGM Ikuti Program Pertukaran di Universitas Tokushima Jepang

15 November 2024

Dosen FKG UGM Ikuti Workshop Systematic Review Metode Cochrane

id_ID