Gigi berlubang merupakan salah satu masalah kesehatan gigi yang sering diabaikan. Banyak orang baru menyadari dampaknya ketika rasa nyeri sudah tidak tertahankan. Padahal, jika tidak segera ditangani, gigi berlubang dapat memicu berbagai komplikasi serius yang berpengaruh pada kesehatan secara keseluruhan.
Penyebab dan Perkembangan Gigi Berlubang
Gigi berlubang terjadi akibat akumulasi plak yang mengandung bakteri. Plak ini terbentuk dari sisa makanan dan minuman yang mengandung gula, yang kemudian diubah menjadi asam oleh bakteri. Asam inilah yang merusak enamel gigi dan menyebabkan terbentuknya lubang. Jika tidak dirawat, lubang ini dapat semakin dalam dan mencapai lapisan dentin serta pulpa, tempat saraf dan pembuluh darah gigi berada.
Dampak Jika Gigi Berlubang Tidak Segera Ditangani
- Infeksi dan Peradangan
Jika lubang semakin dalam dan mencapai saraf gigi, infeksi bisa terjadi. Infeksi ini dapat menyebabkan pembengkakan, rasa nyeri yang hebat, serta pembentukan abses (kantung nanah) di sekitar akar gigi. Jika tidak diatasi, infeksi ini bisa menyebar ke jaringan lain di sekitar mulut dan bahkan ke aliran darah, menyebabkan komplikasi serius. - Gangguan Fungsi Mengunyah
Gigi yang berlubang dan dibiarkan tanpa perawatan akan melemahkan struktur gigi, sehingga sulit untuk mengunyah makanan dengan baik. Akibatnya, seseorang mungkin menghindari makanan tertentu, yang berpotensi mengganggu asupan nutrisi dan kesehatan pencernaan. - Peningkatan Risiko Penyakit Sistemik
Kebiasaan menyikat gigi yang tidak optimal dan jarangnya kunjungan ke dokter gigi berkontribusi pada masalah kesehatan gigi dan mulut. Data menunjukkan bahwa hanya 2,8% masyarakat Indonesia yang menyikat gigi dengan benar, dan 95,5% tidak pernah memeriksakan gigi ke dokter gigi dalam setahun. Ini menunjukkan bahwa kesehatan gigi yang buruk berhubungan dengan kebiasaan menyikat gigi yang tidak optimal serta jarangnya kunjungan ke dokter gigi. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit lain, seperti penyakit jantung dan diabetes. Bakteri dari infeksi gigi yang parah bisa masuk ke aliran darah dan menyebabkan peradangan di berbagai bagian tubuh. - Kerusakan Gigi yang Lebih Parah
Tanpa perawatan, gigi berlubang akan terus memburuk hingga akhirnya tidak bisa diselamatkan dan harus dicabut. Kehilangan gigi dapat menyebabkan perubahan struktur rahang, gangguan bicara, dan penurunan rasa percaya diri.
Pencegahan dan Penanganan Gigi Berlubang
Untuk mencegah dan mengatasi gigi berlubang, langkah-langkah berikut dapat diterapkan:
- Menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride.
- Menggunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi.
- Mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis.
- Rutin melakukan pemeriksaan ke dokter gigi setidaknya setiap enam bulan sekali.
- Jika sudah terjadi lubang kecil, segera lakukan penambalan sebelum membesar.
***
Menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah investasi jangka panjang untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan. Jangan tunggu hingga gigi berlubang menjadi masalah besar, segera konsultasikan ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan yang tepat!
Referensi
HUMAS UGM, Baru 2,8 Persen Masyarakat Indonesia Menyikat Gigi Secara Benar, https://ugm.ac.id/id/berita/baru-28-persen-masyarakat-indonesia-menyikat-gigi-secara-benar/
Penulis: Rizky B. Hendrawan | Editor: Shinta | Foto: Freepik