Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) UGM adalah bentuk kuliah yang memanfaatkan teknologi informasi agar mahasiswa bisa belajar dari mana saja tanpa harus hadir secara fisik di kampus. Program ini diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Permendikbud No. 109 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh. Tujuannya untuk memberi akses pendidikan tinggi berkualitas bagi masyarakat luas menjawab kebutuhan fleksibilitas belajar di era digital, mendukung transformasi digital pendidikan tinggi Indonesia.
Program Studi PJJ di UGM
Sejauh ini, beberapa program yang sudah atau sedang dikembangkan UGM dalam format PJJ meliputi:
- S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat (FKM UGM) – Salah satu PJJ paling aktif, dengan izin resmi dari Kemendikbudristek.
- S1 Psikologi (Fakultas Psikologi) – dalam tahap pengembangan.
- S1 Manajemen dan Akuntansi (FEB UGM) – beberapa mata kuliah sudah dibuka secara hybrid.
- Program Magister (S2) tertentu juga sedang disiapkan dalam bentuk blended learning.
Saat ini Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) belum memiliki program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang resmi seperti beberapa fakultas lain (misalnya FKM UGM dengan PJJ Ilmu Kesehatan Masyarakat). Namun, FKG UGM sudah mengembangkan dan menyiapkan elemen-elemen pembelajaran jarak jauh atau daring (online learning) yang selaras dengan prinsip PJJ. Tujuannya adalah memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memperluas akses pengetahuan, meskipun praktik klinik tetap dilakukan secara langsung (tatap muka di klinik pendidikan FKG UGM).
Tantangan PJJ di Bidang Kedokteran Gigi
Bidang kedokteran gigi memiliki porsi besar pembelajaran praktik dan klinik, sehingga:
- PJJ penuh belum dapat diterapkan secara utuh,
- Namun model hybrid learning menjadi solusi terbaik (teori online, praktik di klinik).
Dengan pengalaman itu, PJJ FKG UGM sangat potensial untuk dikembangkan di masa depan, terutama bagi:
- Program Pendidikan Berkelanjutan (Continuing Dental Education / CDE),
- Pelatihan daring dokter gigi di daerah, atau
- Program profesi spesialis dengan komponen teori online.
Dekan FKG UGM, Prof. drg. Suryono, SH., MM., Ph.D dalam sambutannya “Tidak ada istilah ancaman dan tantangan yang ada hanya adalah peluang dan usaha karena jika seperti itu kita hanya akan berlarut-larut berhenti pada konsep saja”. Kemudian Dekan FKG UGM bercerita sepulang dari Kalimantan Tengah, tepatnya di Kabupaten Lamandau dan telah menjalin kerjasama dalam kaitannya untuk ikut berkontribusi membangun wilayah setempat melalui proses pendidikan. Kabupaten Lamandau termasuk kabupaten terkaya di Kalimantan Tengah. Dengan angka kemiskinan hanya 3%. Uniknya, dari 12 puskesmas dan satu rumah sakit umum daerah yang ada, jumlah dokter gigi belum memenuhi. Sehingga sesuai dengan slogan UGM mengakar kuat menjulang tinggi, FKG UGM harus benar-benar memberikan kontribusi kepada Masyarakat. Semoga FKG UGM bisa menjadi perintis PJJ jika secara regulasi nantinya dapat dimungkinkan.
Penulis: Andri Wicaksono | Foto: Fajar Budi Harsakti