Guna menjaring calon mahasiswa yang kompeten dan siap mengikuti pendidikan berstandar internasional, Fakultas Kedokteran Gigi (FKG UGM) menggelar tahapan wawancara sebagai bagian dari seleksi penerimaan mahasiswa baru jalur International Undergraduate Program (IUP) pada 27 Juli 2025. Wawancara merupakan bagian dari proses seleksi akhir untuk menilai kesiapan akademik, kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris, serta motivasi pelamar dalam mengikuti pendidikan berstandar internasional.
Dyana Rakhmasari Kusumaningsih, S.E., M.Ec. Dev., selaku Ketua Tim Kerja Akademik dan Kemahasiswaan FKG UGM, menyampaikan bahwa jalur IUP dibuka untuk menjawab dinamika kebutuhan pendidikan kedokteran gigi yang semakin kompleks. Menurutnya, FKG UGM mencari mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki komitmen untuk terus belajar dan berkontribusi melalui profesi dokter gigi. “Kami ingin membentuk lulusan yang mampu beradaptasi, berpikir terbuka, dan memiliki kesadaran sosial yang tinggi dalam menjalankan profesinya,” ucapnya.
Dalam sesi wawancara ini, peserta diberikan sejumlah pertanyaan yang dirancang untuk menggali karakter dan pola pikir mereka. Topik yang diangkat mencakup cara menghadapi kegagalan hingga pandangan terkait etika penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam dunia akademik. Seluruh pertanyaan tersebut bertujuan menilai motivasi, kematangan berpikir, serta nilai-nilai pribadi yang dimiliki calon mahasiswa.
Dian salah satu peserta asal Bogor, mengungkapkan bahwa ketertarikannya pada ilmu kedokteran gigi telah ia miliki sejak duduk dibangku SMA. Ia melihat bidang ini sebagai perpaduan antara ilmu pengetahuan, keterampilan klinis, dan interaksi dengan pasien. “Saya merasa jurusan ini menyangkut kepedulian terhadap kualitas hidup orang lain khususnya dibidang kesehatan gigi dan mulut,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dian menyebut FKG UGM sebagai salah satu institusi yang sejak awal menjadi pilihannya karena rekam jejak akademiknya yang kuat. Akreditasi internasional menjadi salah satu alasan yang membuatnya semakin yakin, ditambah dengan kesempatan mengikuti program pertukaran pelajar ke universitas mitra di luar negeri. “Saya ingin belajar di lingkungan yang tidak hanya unggul secara akademik, tapi juga mendorong mahasiswanya aktif di forum internasional,” pungkasnya.
Penulis dan Fotografer: Fajar Budi Harsakti