Search
Close this search box.

News

/

Latest News, SDG 4

Workshop Pembuatan Soal Berbasis OBE di FKG UGM Tingkatkan Kualitas Pendidikan Kedokteran Gigi

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Program Studi S1 Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) menyelenggarakan workshop yang berfokus pada pembuatan soal evaluasi yang sesuai dengan prinsip Outcome-Based Education (OBE). Workshop ini berlangsung di Auditorium Margono Soeradji pada 15-16 Oktober 2024, dan melibatkan peserta kunci termasuk penanggung jawab topik/mata kuliah, manajer topik, dosen pengajar, dan tim kurikulum dari Program Studi S1 Kedokteran Gigi. 

Outcome Based Education merupakan pendekatan pendidikan yang menekan pencapaian hasil atau kompetensi yang diharapkan dari peserta didik. Dalam sistem OBE,  proses pembelajaran, penilaian serta kurikulum dirancang untuk mencapai hasil yang diinginkan. Salah satu elemen kunci dari pendekatan ini adalah penyusunan soal evaluasi yang mampu mengukur capaian pembelajaran dengan tepat. Berdasar pada hal tersebut, penyusunan soal yang sesuai dengan prinsip OBE menjadi penting untuk mendukung implementasi sistem pendidikan yang berfokus pada hasil tersebut.  

Dalam acara ini, sambutan diberikan oleh Dekan Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada Prof. drg. Suryono, SH., MM., Ph.D. Menurut beliau, Fakultas Kedokteran Gigi UGM terus menunjukkan kontribusi besar dalam pengembangan pendidikan dan pelayanan kedokteran gigi di Indonesia. Sejumlah tokoh FKG UGM kini memegang peran strategis di berbagai organisasi dan asosiasi nasional yang berkaitan dengan profesi Kedokteran Gigi, memperkuat posisi FKG UGM sebagai suatu institusi pendidikan kedokteran gigi terdepan di Indonesia. Terdapat beberapa dosen FKG UGM yang kini memegang peranan penting di berbagai organisasi nasional meliputi, Prof. drg. Tetiana Haniastuti, M.Kes., Ph.d, yang menjabat sebagai ketua Kolegium Kedokteran Gigi Indonesia dan berfokus pada peningkatan standar kompetensi dokter gigi. Prof. drg. Suryono, SH., MM., Ph.D, yang menjadi guru besar di FKG serta memimpin Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) untuk mendorong mutu pendidikan kedokteran Gigi. Tidak hanya itu, di Bidang Pelayanan, Dr. drg. Julita hendrartini, M.Kes., memimpin asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Indonesia. Selain itu, Prof. Dr. drg. Juni Handajani, M.Kes., Ph.D., menjadi Validator Kemendikbud Ristek, dan drg. Fimma Naritasari, MDSc, berperan dalam Tim Kajian Pendidikan AFDOKGI. Berbagai peran strategis ini menunjukkan komitmen FKG UGM dalam peningkatan mutu pendidikan dan pelayanan kesehatan, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Sejalan dengan sambutan dari Dekan tersebut, Workshop ini bertujuan untuk memberikan manfaat yang signifikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di FKG UGM, terutama dalam penyusunan evaluasi yang sesuai dengan prinsip OBE.  Dosen diharapkan dapat menyusun soal yang efektif untuk mengevaluasi capaian pembelajaran yang diinginkan sesuai standar OBE. Inisiatif tersebut merupakan bagian dari komitmen yang lebih luas terhadap pendidikan untuk keberlanjutan, memastikan bahwa para profesional kedokteran gigi masa depan dilengkapi dengan kompetensi yang diperlukan. 

Dr. Yoyo Suhayo, M.Med.Ed., Ph.D., seorang pakar pendidikan kedokteran dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM, menjadi salah satu pembicara di workshop ini. Beliau mengkhususkan diri dalam penyusunan soal dan evaluasi berbasis outcome, wawasan beliau akan membimbing peserta dalam memahami seluk-beluk desain evaluasi yang efektif.  Dalam paparannya beliau mengatakan,”Menulis soal itu tidak sulit, hanya saja perlu menyediakan waktu yang tepat untuk menghasilkan soal yang berkualitas.”

Workshop ini mencakup sesi interaktif dimana peserta berkolaborasi dan berbagi praktik terbaik dalam penyusunan soal. Lingkungan kolaboratif juga diharapkan dapat mendorong pemahaman yang lebih dalam tentang cara menyelaraskan penilaian dengan capaian pembelajaran secara efektif. Output yang dihasilkan yaitu peserta akan memiliki seperangkat strategi untuk menciptakan soal evaluasi yang berkualitas tinggi. 

Sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan ke-4 : Pendidikan Berkualitas, workshop ini menekan pentingnya pendidikan untuk berkelanjutan. Dengan membekali pendidik dengan keterampilan untuk menciptakan penilaian yang efektif, FKG UGM mengambil langkah proaktif untuk memastikan bahwa lulusan yang kompeten dan mampu menghadapi tantangan di bidang kedokteran gigi. 

Penulis : Dewi Harnum Arini | Editor : Bagas Prakoso

Tags

Share News

Related News
5 November 2024

Perkembangan Material Tambal Gigi yang Lebih Aman dan Estetik

2 November 2024

Apakah Sikat Gigi Elektrik Lebih Efektif daripada Manual?

1 November 2024

FKG UGM dan UPH Bahas Tantangan dan Kolaborasi untuk Pendirian Prodi Kedokteran Gigi di UPH

en_US