Pada Selasa, 26 November 2024, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) menggelar talkshow bertema “Membuka Jendela, Melihat Dunia” di Gedung Margono Soradji, Lantai 3. Acara ini menghadirkan Prof. Dr. Setiadi, S.Sos., M.Si., sebagai narasumber utama, dengan drg. Margareta Rinastiti, M.Kes., Sp.KG. Subsp.KR(K)., Ph.D., sebagai moderator. Acara dibuka secara resmi oleh Dekan FKG UGM, Prof. drg. Suryono, SH., MM., Ph.D., yang memberikan pesan inspiratif tentang pentingnya keluar dari zona nyaman dan bertransformasi untuk menghadapi perubahan global.
“Jangan berhenti di zona nyaman. Kita harus adaptif dan bertransformasi agar tidak kehilangan peluang. Pola pikir harus berorientasi pada kepentingan institusi, bukan sekadar individu,” ujar Prof. Suryono. Ia juga menekankan pentingnya menghindari fragmentasi dalam organisasi untuk memastikan setiap elemen berjalan harmonis dan sinergis.
Dalam sesi diskusi, Prof. Setiadi menjelaskan berbagai tantangan era disrupsi, termasuk regulasi disruptif, perubahan budaya organisasi, hingga dampak negatif hustle culture. Ia menyoroti perlunya motivasi yang kuat untuk menghadapi situasi sulit dan pentingnya sinergi dalam mencapai visi bersama. “Yang paling sulit adalah memotivasi di tengah situasi sulit, ketika lingkungan kurang mendukung atau target dari atas terlalu berat,” ujarnya.
Pertanyaan dari peserta memunculkan isu segregasi atau pengkotak-kotakan di lingkungan institusi yang seringkali menimbulkan efek negatif, dan menghambat kolaborasi lintas kelompok. Menanggapi hal tersebut, Prof. Setiadi menjelaskan bahwa pola pikir harus diarahkan untuk mengutamakan kepentingan bersama. “Kita perlu menciptakan suasana yang inklusif dan mendorong kesadaran bahwa keberhasilan institusi adalah keberhasilan kita semua. Pemimpin harus menjadi teladan dalam menyatukan setiap individu tanpa adanya pengelompokan berdasarkan kepentingan tertentu,” jelasnya.
Acara ini diakhiri dengan pesan penutup dari Prof. Suryono, yang menekankan pentingnya menikmati proses kerja keras, bukan hanya berfokus pada hasil. “Nikmati usaha, bukan hanya hasilnya. Kita harus saling mengisi dengan kerja keras. Pola pikir kita harus selalu memikirkan institusi,” tegasnya.
Talkshow ini menjadi momen reflektif sekaligus motivasi bagi peserta untuk menghadapi tantangan global dengan sinergi dan komitmen yang lebih kuat dalam menjaga marwah FKG UGM.
Diskusi tentang transformasi institusi pendidikan dan adaptasi terhadap perubahan mencerminkan komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengorganisasian institusi akademik. Hal ini turut mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) tujuan ke-4 Pendidikan Berkualitas.
Selain itu pembahasan terkait tantangan budaya kerja, seperti hustle culture, serta pentingnya sinergi untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif juga turut mendukung SDGs tujuan ke-8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.
Penulis: Wulansari, S.S