Di balik bukit-bukit Nusa Tenggara Timur, ada semangat besar dari anak-anak muda yang bermimpi menggapai pendidikan tinggi. Namun, perjalanan menuju universitas terbaik sering kali menemui tantangan jarak, biaya, dan keterbatasan informasi. Melihat potensi besar dari tanah ini, Universitas Gadjah Mada (UGM) dan KAGAMA NTT hadir membawa harapan melalui Sosialisasi dan Promosi Program Pendidikan di Kupang pada 28 November 2024.
Acara yang dilaksanakan di Aula BPMP Provinsi NTT ini melibatkan sinergi antara akademisi, pemerintah, masyarakat, dan KAGAMA NTT. Fakultas Kedokteran Gigi UGM turut ambil bagian bersama Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), serta Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Kegiatan ini dihadiri siswa SMA, mahasiswa sarjana, guru, dan anggota KAGAMA.
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FIB, Nur Sakti Ningrum, hadir sebagai narasumber utama. Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan informasi komprehensif tentang jalur seleksi sarjana dan pascasarjana, program studi unggulan di UGM, serta strategi sukses masuk perguruan tinggi. Peserta juga didorong untuk menjadikan pendidikan tinggi sebagai langkah strategis dalam menghadapi tantangan dunia kerja dan berkontribusi pada pembangunan daerah mereka. “Melalui kegiatan ini, kami ingin generasi muda NTT terinspirasi untuk melanjutkan pendidikan di UGM dan memilih program studi sesuai minat dan bakat mereka,” ungkap Nur Sakti Ningrum.
Pada tahun 2023, sebanyak 30 siswa dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil diterima di Universitas Gadjah Mada (UGM). Angka ini merupakan 11,6% dari total pelamar asal daerah tersebut, artinya ada hampir 260 pelamar yang mendaftar di UGM. Jumlah ini cukup menggembirakan, namun UGM melihat potensi NTT yang masih dapat dikembangkan lebih jauh.
Koordinator Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FKG UGM, Dyana Rakhmasari Kusumaningsih, S.E., M.Ec.Dev., juga menekankan pentingnya memberikan akses pendidikan yang lebih luas bagi masyarakat di daerah Indonesia Timur. “Kami berharap siswa dan masyarakat NTT lebih memahami berbagai peluang dan kemudahan yang ditawarkan UGM, termasuk jalur seleksi, program studi unggulan, dan dukungan beasiswa. Kami ingin memastikan bahwa siapa pun yang memiliki semangat belajar tinggi memiliki akses ke pendidikan berkualitas tanpa batasan,” kata Dyana.
Antusiasme peserta terlihat dari sesi tanya jawab yang berlangsung dinamis. Beragam pertanyaan diajukan, mulai dari peluang beasiswa hingga persiapan tes masuk. Selain itu, panitia membagikan leaflet informatif dan memandu peserta untuk mengakses laman resmi UGM (um.ugm.ac.id) guna memperoleh informasi lebih detail.
Kegiatan ini diharapkan dapat membuka wawasan para pelajar di NTT untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat universitas. Selain itu, inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen UGM sebagai Universitas Pancasila untuk memberikan kesempatan pendidikan yang inklusif dan berkualitas.
Kontributor: Dyana, Rya. Editor: Fajar Budi H.