Peradangan gusi pada masa kehamilan kerap dianggap sepele. Padahal, kondisi ini dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur dan berdampak pada kesehatan ibu dan janin. Permasalahan ini menjadi perhatian Dr. drg. Friska Ani Rahman, M.DSc., dosen Fakultas Kedokteran Gigi UGM, yang melakukan riset tentang pemanfaatan bahan alami sebagai solusi pendukung kebersihan rongga mulut pada ibu hamil.
Melalui penelitian berjudul Pengaruh Obat Kumur dari Serai Wangi dan Lemon terhadap Jumlah Sel Imun pada Gusi Tikus Hamil yang Mengalami Radang, Friska meraih Juara 3 Scientific Award dalam ajang Simposium Nasional TIP IPAMAGI VIII yang diselenggarakan di Padang, 28–29 Juni 2025.
Penelitian ini mengeksplorasi efektivitas obat kumur berbahan minyak serai wangi dan lemon yang diolah menggunakan teknologi nano. Sediaan tersebut diuji pada tikus hamil yang diinduksi gingivitis, dan hasilnya menunjukkan adanya penurunan jumlah sel inflamasi, khususnya sel makrofag.
“Radang gusi selama kehamilan bisa berdampak sistemik, namun sering diabaikan. Kami menguji formulasi yang memadukan bahan alami dengan teknologi nano agar aman dan efektif digunakan, terutama bagi ibu hamil,” jelas Friska.
Ia menjelaskan, ke depan diperlukan pengujian klinis lanjutan agar riset ini dapat dikembangkan sebagai alternatif bahan pendukung kebersihan rongga mulut selain sikat gigi. Menurutnya, inovasi berbasis bahan alam penting untuk menjawab kebutuhan masyarakat atas produk yang aman, terjangkau, dan ramah terhadap kondisi khusus seperti kehamilan.
Bagi Friska, penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas proses panjang dalam melakukan riset sekaligus penegasan bahwa dosen di FKG UGM aktif berkontribusi di bidang akademik dan penelitian. “Sebagai dosen, saya merasa pencapaian ini menunjukkan bahwa kami tidak hanya mengajar di kelas, tetapi juga menghasilkan riset yang bermanfaat dan dapat dihilirisasi untuk masyarakat,” tuturnya.
Simposium Nasional TIP IPAMAGI VIII diikuti oleh peserta dari berbagai institusi pendidikan kedokteran gigi di Indonesia dan menjadi salah satu ajang bergengsi untuk pertukaran gagasan serta temuan ilmiah antar peneliti muda dan praktisi.
Keberhasilan Friska tak lepas dari dukungan institusi. Ia menyebut FKG UGM memberikan kemudahan dalam perizinan riset, fasilitas laboratorium yang memadai, serta lingkungan akademik yang mendorong kolaborasi lintas departemen maupun antar fakultas di UGM.
Penulis: Fajar Budi Harsakti