Berita

/

Berita Terbaru

Dari Maulid Nabi ke Kampus Modern: Uswatun Hasanah sebagai Jawaban atas Krisis Moral dan Mental Mahasiswa

Yogyakarta, 10 September 2025 — Kajian Maulid Nabi di Musholla Al-Ikhsan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) menghadirkan Prof. Dr. drg. Ahmad Syaify, Sp.Perio., Subsp.R.P.I (K), FISID sebagai narasumber. Ketua Forum Komunikasi Islam (FKI) FKG UGM, drg. Mohammad Fadyl Yunizar, MPH., Ph.D., menyampaikan bahwa kajian dilaksanakan setelah sholat Dzuhur berjamaah agar menjangkau jamaah yang lebih banyak. Harapannya acara ini juga menjadi sarana memperkuat ikatan akademis dan spiritual di lingkungan kampus. Sementara itu, Dekan FKG UGM, Prof. drg. Suryono, S.H., M.M., Ph.D. mengapresiasi terselenggaranya kajian ini. “Saya berterimakasih atas terselenggaranya hari ini, semoga kedepannya kajian seperti ini dapat dilakukan secara konsisten.” imbuh Prof. Suryono.

Teladan Rasulullah dalam Kehidupan Sehari-hari

Pada kajian ini, Prof. Ahmad Syaify mengingatkan jamaah pada kisah-kisah Rasulullah yang sarat keteladanan, seperti kesabaran menghadapi cacian, kelembutan terhadap musuh, hingga kasih sayang kepada kaum dhuafa. Salah satu kisah yang disoroti adalah Rasulullah yang tetap menyuapi seorang pengemis buta meski sering dicaci. Nilai akhlak ini relevan bagi mahasiswa yang menghadapi tekanan akademis maupun sosial.

Empat Sifat Rasulullah dan Relevansinya

Empat sifat utama Rasulullah ﷺ dipaparkan sebagai pedoman kehidupan akademis:

  1. Shiddiq (jujur) – dasar integritas akademik.
  2. Amanah (dapat dipercaya) – tanggung jawab dalam pendidikan dan penelitian.
  3. Tabligh (menyampaikan) – keterampilan komunikasi dan kolaborasi.
  4. Fathanah (cerdas) – kecerdasan visioner serta daya juang menghadapi dinamika kampus.

Keempat sifat ini membentuk kerangka akhlak akademik yang menjadikan mahasiswa tidak hanya cerdas intelektual, tetapi juga tangguh secara moral dan mental.

Tantangan Akademis Kontemporer

Prof. Ahmad Syaify menyoroti degradasi moral dan individualisme dalam masyarakat modern. Kampus sering menekankan capaian kognitif, namun mengabaikan akhlak dan kesehatan mental mahasiswa. Padahal, pendidikan sejati menuntut keseimbangan antara kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual—sebuah visi yang sudah dicontohkan Rasulullah.

Menjelang akhir kajian, Prof. Ahmad Syaify mengutip filosofi bunga telang (Clitoria ternatea) yang sederhana namun konsisten memberi manfaat. Filosofi ini mengingatkan bahwa kebaikan bukan soal kemegahan, tetapi kesetiaan menghadirkan manfaat setiap hari.

Kajian Maulid Nabi di Musholla Al-Ikhsan FKG UGM menegaskan bahwa Rasulullah adalah uswatun hasanah yang keteladanannya perlu dihidupkan di kampus modern. Nilai shiddiq, amanah, tabligh, dan fathanah adalah jawaban atas krisis moral dan mental mahasiswa, sekaligus kontribusi nyata bagi tercapainya SDGs di Indonesia.

Relevansi dengan SDGs

Nilai uswatun hasanah Rasulullah sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs):

  • SDG 4: Pendidikan Berkualitas – membentuk mahasiswa berkarakter.
  • SDG 16: Perdamaian dan Keadilan – memperkuat integritas akademik dan tata kelola kampus.
  • SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera – mendukung kesehatan mental dan harmoni sosial.

Kontributor: Dody Hendro Wibowo | Foto: Fajar Budi Harsakti, Andri Wicaksono

Tags

Bagikan Berita

Berita Terkait
26 Desember 2025

FKG UGM Bina FKG UMY untuk Dirikan PPDGS Kedokteran Gigi Anak

24 Desember 2025

Bagi Residen Periodonsia UGM, Ujian Kompetensi Nasional Tak Lagi Menakutkan

23 Desember 2025

FKG UGM Matangkan Re-Akreditasi Program Studi Spesialis Penyakit Mulut Melalui Simulasi Borang

id_ID