Berita

/

Artikel, Berita Terbaru

Aplikasi Laser di Bidang Periodonsia untuk Deteksi Inflamasi Gusi

Inflamasi gingiva (gingivitis) adalah tahap awal penyakit periodontal yang ditandai dengan kemerahan, pembengkakan, dan perdarahan. Jika tidak diintervensi, kondisi ini dapat berkembang menjadi periodontitis, yang berujung pada kerusakan jaringan penahan gigi. Di samping prosedur mekanis (scaling, root planing) dan terapi obat, teknologi laser menawarkan pendekatan canggih untuk mendeteksi inflamasi jaringan periodontal.

Salah satu inovasi diagnostik terkini adalah pencitraan fotoakustik non-invasif berbasis laser dioda near-infrared yang dikembangkan untuk mendeteksi inflamasi gingiva. Penelitian dari mahasiswa UGM, Atika Windra Sari, dengan bimbingan Prof. Dr. Mitrayana, S.Si., M.Si. dan Dr. drg. Rini Widyaningrum, M.Biotech. dan Dr. Andreas Setiawan, S.Si., M.T. tentang “Pencitraan Fotoakustik Non-Invasif Berbasis Laser Dioda Near-Infrared Untuk Mendeteksi Inflamasi Gingiva” menunjukkan bahwa teknologi ini dapat memetakan kondisi jaringan gingiva tanpa harus melakukan biopsi atau prosedur invasif. 

Prinsip dan Mekanisme Laser dalam Periodonsia

1. Pencitraan Fotoakustik (Photoacoustic Imaging)

  • Prinsipnya: sinar laser (near-infrared) ditembakkan ke jaringan, diserap oleh kromofor (misalnya hemoglobin). Absorpsi cahaya mengakibatkan ekspansi termal mikro, menghasilkan gelombang ultrasonik yang kemudian dideteksi.
  • Keunggulan: kombinasi kontras optik (& sifat jaringan biologis) dan resolusi ultrasonik memungkinkan pemetaan kedalaman dan kondisi vaskular tanpa cedera jaringan.
  • Penelitian UGM menyebut bahwa teknologi ini mampu mendeteksi perbedaan karakteristik jaringan gingiva yang meradang dibanding yang sehat, membuka kemungkinan pemantauan inflamasi secara real time.

2. Terapi Laser (Low-Level Laser Therapy / Photobiomodulation)

  • Selain pencitraan, laser daya rendah (red / NIR) bisa merangsang penyembuhan dengan mengurangi inflamasi, meningkatkan perfusi darah, dan mempercepat regenerasi jaringan.
  • Beberapa studi di literatur menyebut photobiomodulation sebagai terapi tambahan (adjunctive) pada perawatan periodontal, meskipun penggunaan klinisnya masih perlu penelitian lebih banyak.

Manfaat dan Potensi Klinis

  • Deteksi dini: fotoakustik laser memungkinkan identifikasi inflamasi gingiva lebih awal sebelum tanda klinis muncul secara nyata.
  • Non-invasif dan aman: tidak memerlukan pipet, biopsi, atau manipulasi jaringan langsung.
  • Data kuantitatif: sinyal ultrasonik yang dihasilkan dapat diukur, dievaluasi, dan dibandingkan secara longitudinal.
  • Terapi kombinasi: setelah deteksi, terapi laser atau photobiomodulation dapat diterapkan di area yang terdeteksi inflamasi sebagai langkah preventif.

Tantangan dan Arah Penelitian

  • Validasi klinis skala besar masih terbatas: sensitivitas dan spesifisitas perlu diuji pada populasi pasien periodontal nyata.
  • Artefak dari struktur keras (gigi, enamel) atau restorasi logam dapat mempengaruhi kualitas sinyal fotoakustik.
  • Penyesuaian parameter laser (panjang gelombang, daya, durasi) agar optimal bagi jaringan gingiva.
  • Integrasi sistem pencitraan dan intervensi dalam satu perangkat klinik yang praktis dan terjangkau.

Referensi
Atika Windra Sari, Prof. Dr. Mitrayana, S.Si., M.Si., Dr. drg. Rini Widyaningrum, M.Biotech., Dr. Andreas Setiawan, S.Si., M.T., PENCITRAAN FOTOAKUSTIK NON-INVASIF BERBASIS LASER DIODA NEAR-INFRARED UNTUK MENDETEKSI INFLAMASI GINGIVA, https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/245005

Penulis: Rizky B. Hendrawan | Foto: Freepik

Tags

Bagikan Berita

Berita Terkait
9 Desember 2025

Perawatan Resesi Gingiva Dengan Teknik Minimal Invasif

9 Desember 2025

FKG UGM dan RSUD Temanggung Perkuat Kolaborasi Penugasan Spesialis BMM & Wahana Pendidikan Residen

9 Desember 2025

Tim PKM-KC FKG UGM Raih Emas & Perunggu di PIMNAS 2025

id_ID