Karies gigi merupakan salah satu masalah kesehatan mulut yang paling umum pada anak-anak, terutama di usia sekolah dasar. Faktor seperti kebiasaan mengonsumsi makanan manis, kebersihan mulut kurang optimal, serta permukaan gigi yang belum matang membuat anak-anak rentan terhadap perkembangan plak dan kerusakan gigi. Salah satu strategi pencegahan penting adalah fluoridasi topikal yaitu aplikasi langsung senyawa fluor ke permukaan gigi untuk meningkatkan resistensi enamel terhadap demineralisasi dan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab karies.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa FKG Universitas Gadjah Mada, Agustin Lis Setyorini dengan bimbingan drg. Rinaldi Budi Utomo, MS., Sp.KGA(K) yang berjudul “Pengaruh Topikal Aplikasi Sodium Fluoride 1% terhadap Pertumbuhan Plak dan Tingkat Keparahan Karies (Kajian pada Anak Perempuan Umur 6-8 Tahun di Pesantren Binbaz)”, ditemukan bahwa aplikasi topikal sodium fluoride 1 % secara statistik signifikan dapat menurunkan skor pertumbuhan plak anak perempuan usia 6-8 tahun. Meskipun hasil untuk perubahan tingkat keparahan karies tidak menunjukkan perbedaan bermakna dalam jangka waktu penelitian, temuan ini mendukung efisiensi fluoridasi sebagai bagian dari pencegahan karies.
Mekanisme Kerja Fluoridasi Topikal
Fluoridasi topikal bekerja melalui beberapa mekanisme utama:
- Pembentukan Fluoroapatit
Ketika ion fluor dilepaskan ke dalam saliva dan plak gigi, ion-ion tersebut dapat menggantikan ion hidroksil dalam kristal hidroksiapatit enamel, membentuk fluoroapatit yang lebih tahan terhadap serangan asam. - Penurunan Aktivitas Bakteri Karies
Fluor juga dapat menghambat metabolisme bakteri plak, khususnya Streptococcus mutans maupun flora asam lainnya, sehingga mengurangi produksi asam yang memicu kerusakan enamel dan dentin. - Remineralisasi Permukaan Gigi
Fluor mempercepat proses remineralisasi dengan memasok ion-fluor ke area demineralisasi awal, membantu menstabilkan struktur kristal enamel sebelum kerusakan lanjut terjadi. - Penghambatan Pertumbuhan Plak
Dengan adanya fluoride pada permukaan gigi, pertumbuhan bakteri plak dapat terhambat sehingga skor plak anak menurun secara signifikan seperti yang ditemukan dalam penelitian.
Temuan Penelitian dan Interpretasi
Dalam penelitian yang dikutip, sebanyak 16 anak perempuan usia 6-8 tahun di sebuah pesantren diberikan aplikasi topikal sodium fluoride 1% menggunakan metode Knutson. Penilaian dilakukan terhadap skor plak dengan metode PHPM dan keparahan karies dengan indeks Caries Severity Index. Hasilnya:
- Skor pertumbuhan plak menurun dari rata-rata 38,0625 ± 5,97 sebelum aplikasi menjadi 29,9375 ± 5,47 setelah 4 kali aplikasi.
- Namun, setelah 3 bulan, skor plak kembali ke nilai mendekati awal (38,5625 ± 5,93).
- Untuk tingkat keparahan karies, nilai rata-rata tidak mengalami perubahan signifikan (2,8125 ± 0,67709 sebelum dan setelah aplikasi).
Interpretasi dari hasil tersebut: aplikasi topikal fluoride 1% terbukti menghambat pertumbuhan plak dalam jangka pendek, namun untuk hasil jangka panjang dan pengurangan keparahan karies perlu intervensi berkelanjutan, kombinasi dengan tindakan kebersihan mulut yang baik, dan pemantauan rutin.
Implikasi Klinis dan Rekomendasi
Berdasarkan temuan dan mekanisme kerja, beberapa rekomendasi klinis adalah:
- Frekuensi aplikasi penting: Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah beberapa aplikasi pertumbuhan plak menurun, namun kembali naik setelah 3 bulan. Oleh karena itu, aplikasi topikal fluoride sebaiknya dilakukan secara rutin (misalnya tiap 3-6 bulan) untuk mempertahankan efek proteksi.
- Kombinasi dengan edukasi kebersihan mulut: Aplikasi fluoride saja tidak cukup — anak-anak perlu dibekali dengan pengetahuan menyikat gigi dua kali sehari, menggunakan benang gigi atau interdental brush, serta mengurangi konsumsi makanan/minuman manis.
- Target kelompok anak usia 6-8 tahun: Karena usia ini memasuki masa transisi gigi susu ke permanen dan perilaku kebersihan mulut mulai terbentuk, intervensi harus difokuskan di tahap ini.
- Jenis senyawa dan metode aplikasinya: Memastikan penggunaan larutan fluoride yang sesuai, metode pengaplikasian yang efektif (misal metode Knutson) serta pemantauan kondisi gigi sebelum dan sesudah aplikasi.
***
Aplikasi fluordasi topikal, seperti penggunaan sodium fluoride 1%, menunjukkan potensi nyata dalam menurunkan pertumbuhan plak pada anak usia sekolah dasar — yang merupakan faktor penting dalam mekanisme pembentukan karies. Meskipun perubahan tingkat keparahan karies belum terbukti signifikan dalam penelitian yang dikutip, aplikasi fluoride tetap menjadi salah satu strategi utama dalam pencegahan karies anak. Untuk mencapai hasil optimal, intervensi ini harus dilaksanakan secara rutin, disertai dengan edukasi dan tindakan kebersihan mulut yang konsisten.
Referensi
Agustin Lis Setyorini, drg. Rinaldi Budi Utomo, MS., SpKGA(K), “Pengaruh Topikal Aplikasi Sodium Fluoride 1% terhadap Pertumbuhan Plak dan Tingkat Keparahan Karies (Kajian pada Anak Perempuan Umur 6-8 Tahun di Pesantren Binbaz)”, https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/51323
Penulis: Rizky B. Hendrawan | Foto: Freepik