Berita

/

Artikel, Berita Terbaru, SDG 12, SDG 13, SDG 3, SDG 9

Advanced Resin Composite: Perkembangan Daur Ulang dan Stabilitas Warna

Resin komposit modern—termasuk jenis nanohibrid dan microhybrid—telah menjadi bahan restorasi dental pilihan karena keunggulan estetiknya. Namun, dalam praktik klinis, tantangan utama yang terus muncul adalah stabilitas warna. Fokus artikel ini menggali dua aspek penting:

  1. Perkembangan daur ulang (recycling) bahan resin komposit—bagaimana inovasi ini dapat memperpanjang umur pemakaian sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan.
  2. Stabilitas warna, khususnya perubahan warna akibat paparan zat pewarna seperti kopi, serta bagaimana faktor eksternal seperti suhu dan durasi perendaman mempengaruhi perubahan tersebut.

Daur Ulang Resin Komposit (Recycling)

Inisiasi daur ulang di bidang resin komposit dental masih terbatas, namun temuan dari material polimer lain menjanjikan. Menurut sebuah tinjauan mengenai polymer blends, teknik daur ulang mekanik dan kimia terbukti mampu memelihara sifat termomekanikal material, meski tantangan seperti kompatibilitas antar material tetap perlu diatasi. Pendekatan seperti penggunaan adiator atau compatibilizer menjadi solusi potensial untuk mengatasi degradasi struktur saat proses daur ulang.

Stabilitas Warna Resin Komposit

Studi UGM: Suhu dan Durasi Pengaruh pada Resin Nanohibrid

Sebuah studi eksperimental di UGM diteliti oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, Aditya Krisna Murti, dengan bimbingan Dr. drg. Ema Mulyawati, M.S., Sp. KG(K)  dan Dr. drg. Tunjung Nugraheni, M.Kes., Sp.KG(K) mengenai perubahan warna pada resin komposit nanohibrid yang direndam dalam larutan kopi pada dua kondisi suhu dan durasi perendaman berbeda. Hasilnya:

  • Perubahan warna resin komposit nanohibrid yang direndam larutan kopi pada suhu 54 °C lebih besar daripada perendaman dalam larutan kopi pada suhu 4 °C, dan
  • Perendaman selama 4 hari menunjukkan perubahan warna yang lebih besar daripada perendaman selama 2 hari

Ini menegaskan bahwa peningkatan suhu dan durasi eksposur secara signifikan mempercepat perubahan warna komposit.

Penelitian lain menunjukkan bahwa resin komposit microhybrid memiliki stabilitas warna lebih baik dibandingkan nanohibrid, terutama saat direndam dalam minuman berwarna seperti karbonasi. Hal ini dikaitkan dengan ukuran partikel filler yang lebih kecil pada nanohibrid, menjadikannya lebih mudah menyerap pewarna.

Berbagai penelitian klinis mengungkap bahwa zat pewarna umum—seperti kopi, anggur merah, dan minuman berkarbonasi—menyebabkan perubahan warna signifikan (∆E) pada resin komposit. Namun, teknik seperti repolishing terbukti dapat memperbaiki perubahan permukaan yang terjadi, memperlambat degradasi warna.

***

Stabilitas warna tetap menjadi tantangan besar, terutama untuk resin nanohibrid yang rentan terhadap pewarna ekstrinsik dan kondisi ekstrim. Pilihan material hybrid atau microhybrid dan perawatan permukaan seperti repolishing secara berkala dapat meningkatkan durabilitas estetik restorasi. Disarankan dilakukan penelitian lanjutan mengenai adopsi teknik daur ulang khusus untuk resin komposit serta pengembangan formulasi baru dengan stabilitas warna unggul.

Referensi
Aditya Krisna Murti, Dr. drg. Ema Mulyawati, M.S., Sp. KG(K) ; Dr. drg. Tunjung Nugraheni, M.Kes., Sp.KG(K), Perubahan Warna Pada Resin Komposit Nanohibrid Yang Direndam Dalam Larutan Kopi Pada Suhu 4 derajat celcius DAN 54 derajat celcius Dengan Lama Perendaman Yang Berbeda, https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/156282


Penulis: Rizky B. Hendrawan | Foto: Freepik

Tags

Bagikan Berita

Berita Terkait
23 September 2025

Catatan Kisah Unik Outbound Exchange di Thammasat University

23 September 2025

Mahasiswi FKG UGM Mengukir Cerita Outbond  Exchange di Thammasat University

18 September 2025

Aini Hasibah: Menjadi Dokter Gigi adalah Janji Luhur

id_ID