Surakarta, 5 Desember 2025 – FKG UGM melakukan visitasi lapangan ke Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta (FKG UMS) untuk mendampingi persiapan pembukaan Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) Konservasi Gigi. Kegiatan mencakup presentasi kesiapan institusi, peninjauan sarana-prasarana, serta diskusi kelembagaan secara mendalam.
UMS TEGASKAN KESERIUSAN BUKA PROGRAM SPESIALIS
Dalam sambutannya, dekan FKG UMS Dr. drg. Noor Hafida Widyastuti, Sp. KG menyampaikan bahwa institusinya terus memperkuat kualitas akademik dan siap berkolaborasi dalam pembinaan.
“UMS saat ini memiliki 81 program studi, dan 70 persen di antaranya sudah terakreditasi Unggul. Kami berkomitmen untuk terus bertumbuh dengan semangat nirlaba dan membutuhkan pendampingan UGM agar pembukaan prodi spesialis ini dapat berjalan sesuai standar,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa pembukaan Prodi Spesialis Konservasi Gigi adalah langkah strategis bagi fakultas yang masih relatif muda.
FKG UGM: PEMBINAAN INI BENTUK KONTRIBUSI NASIONAL
Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerja Sama FKG UGM drg. Trianna Wahyu Utami, MD.Sc., Ph.D menyatakan apresiasi atas kepercayaan FKG UMS memilih FKG UGM sebagai institusi pembina.
“Kami merasa terhormat diminta mendampingi pendirian prodi ini. FKG UGM sudah membina beberapa institusi, dan kami memandang pembinaan ini sebagai kontribusi nyata bagi Indonesia dalam penyediaan dokter gigi dan dokter gigi spesialis,” katanya.
Ia menambahkan bahwa hadirnya para profesor dan dosen UGM yang aktif di kolegium diharapkan mempermudah koordinasi teknis dengan UMS.

FKG UMS PAPARKAN KESIAPAN AKADEMIK DAN KLINIK
Dekan FKG UMS memaparkan visi-misi, kurikulum, SDM, hingga wahana praktik yang telah disiapkan.
“Kami ingin memastikan semua standar kolegium terpenuhi, mulai dari kurikulum, dosen, hingga fasilitas klinik. Karena itu, masukan dari FKG UGM sangat penting bagi kami,” jelasnya.
UMS juga menegaskan komitmen untuk melengkapi kekurangan, termasuk fasilitas skill lab dan penyempurnaan dokumen borang.
RSGM SOELASTRI SIAP MENJADI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UTAMA
Saat sesi visitasi ke RSGM Soelastri, Direktur RSGM menjelaskan profil layanan yang dinilai memadai untuk pembelajaran klinik.
“RSGM Soelastri telah terakreditasi Paripurna sejak 2021. Kami melayani lebih dari 23 ribu pasien per tahun, dan kasus Konservasi menempati peringkat ketiga. Semua fasilitas penunjang tersedia,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan kesiapan rumah sakit menindaklanjuti rekomendasi tim pembina.
MASUKAN TEKNIS: KURIKULUM, BORANG, DAN KELEMBAGAAN
Diskusi teknis berlangsung dinamis antara tim UMS dan UGM. Ketua Departemen Konservasi Gigi FKG UGM, drg. Yulita Kristanti, memberikan sejumlah catatan terkait kesesuaian kurikulum dengan standar kolegium.
“Kurikulum perlu dibuat lebih jelas, terutama pemisahan SKS kolegium dan muatan lokal. RPS juga harus lengkap dan konsisten karena ini akan menjadi perhatian asesor,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor FKG UGM, Wulansari, SS menyoroti kelengkapan data dalam borang.
“Beberapa fasilitas sebenarnya sudah ada, tetapi belum tercantum dalam borang. Ini penting untuk memperkuat kesiapan institusi ketika diverifikasi,” jelasnya.
Pembahasan kelembagaan diperdalam oleh drg. Trianna Wahyu Utami, MD.Sc., Ph.D yang menekankan pentingnya kejelasan visi-misi keilmuan prodi.
“Setiap prodi harus punya distingsi. Fokus keilmuan harus terlihat dalam pendidikan, penelitian, dan profil lulusannya. Ini yang nanti menjadi identitas Prodi Konservasi UMS,” paparnya. Ia juga mengingatkan urgensi Perjanjian Kerja Sama (PKS antara UMS dan RSGM Soelastri.
“PKS harus ditandatangani sebelum borang masuk SIAGA. Rumah sakit jejaring juga perlu tercantum secara eksplisit untuk memenuhi regulasi,” tambahnya.
PERKUAT KOORDINASI MENUJU VISITASI KOLEGIUM
Di akhir kegiatan, kedua pihak menyimpulkan perlunya koordinasi lanjutan dengan kolegium, penyempurnaan borang, serta finalisasi PKS sebelum proses pendaftaran SIAGA.
FKG UMS menyampaikan bahwa semua masukan akan ditindaklanjuti.
“Kami akan melengkapi skill lab, memperbaiki kurikulum, merapikan data SDM, dan memfinalisasi PKS sesuai rekomendasi tim pembina,” Pungkas Dekan FKG UMS
(Reporter: Andri Wicaksono, Foto: Arsip Unit Kerja Sama FKG UGM)