Berita

/

Artikel, Berita Terbaru

Teknik Perawatan Fraktur Mandibula dengan Miniplate

Fraktur mandibula merupakan salah satu cedera wajah yang paling sering terjadi akibat trauma, kecelakaan lalu lintas, kekerasan fisik, atau jatuh. Kondisi ini memerlukan penanganan yang tepat untuk memulihkan fungsi mastikasi, artikulasi, serta estetika wajah. Seiring perkembangan teknologi bedah maksilofasial, metode fiksasi fraktur mandibula telah berevolusi dari penggunaan kawat dan sekrup konvensional menjadi sistem miniplate modern yang lebih efisien, stabil, dan biokompatibel.

Fixation dengan miniplate titanium saat ini menjadi standar emas (gold standard) dalam penanganan fraktur mandibula karena memungkinkan stabilisasi rigid internal, mempercepat penyembuhan tulang, serta mengurangi kebutuhan imobilisasi rahang yang lama.

Prinsip Dasar Fiksasi Fraktur Mandibula

Fiksasi internal bertujuan untuk menstabilkan fragmen tulang yang patah agar proses penyembuhan dapat berlangsung tanpa gangguan. Prinsip biomekaniknya meliputi:

  1. Stabilisasi Rigid Internal (Rigid Internal Fixation)
    Menjaga posisi fragmen tulang agar tidak mengalami pergeseran selama proses penyembuhan.
  2. Preservasi Sirkulasi Tulang
    Teknik pemasangan miniplate yang atraumatik mencegah kerusakan vaskularisasi periosteal.
  3. Fungsi Dini Rahang
    Dengan stabilisasi yang cukup, pasien dapat melakukan aktivitas mengunyah lebih cepat dibanding metode intermaxillary fixation (IMF) tradisional.

Evolusi Miniplate Modern

Sistem miniplate modern berbahan titanium atau titanium alloy memiliki beberapa keunggulan:

  • Ringan dan biokompatibel, sehingga mengurangi risiko reaksi jaringan atau korosi.
  • Desain anatomi, menyesuaikan kontur mandibula sehingga pemasangan lebih presisi.
  • Varian sistem locking, memungkinkan sekrup terkunci pada plat tanpa menekan tulang secara langsung, menjaga suplai darah periosteal.
  • Stabilitas tinggi, walau dengan ketebalan plat yang lebih tipis (1.5–2.0 mm).

Dengan kemajuan desain ini, komplikasi seperti delayed union, malunion, atau infeksi dapat diminimalkan secara signifikan.

Penelitian Terkait

Penelitian yang dilakukan mahasiswa FKG UGM, Rizka Triana dengan bimbingan drg. Poerwati Soetji Rahajoe, Sp.B.M.M., Subsp.T.M.T.M.J.(K), Ph.D. berjudul “Evaluasi Hasil Perawatan Fraktur Mandibula dengan Mini Plat di Klinik Bedah Mulut RSUP DR. Sardjito (Kajian Tahun 2009–2012)” menunjukkan bahwa penggunaan miniplate titanium memberikan hasil klinis yang baik dalam rehabilitasi fraktur mandibula.
Penelitian tersebut menemukan bahwa sebagian besar pasien mengalami penyembuhan tulang yang optimal, dengan komplikasi pascaoperasi minimal, seperti infeksi luka atau ketidaksesuaian oklusi.

Temuan ini menegaskan bahwa fiksasi menggunakan miniplate modern merupakan metode efektif dalam mempercepat proses penyembuhan tulang dan pemulihan fungsi mandibula.

Teknik Rehabilitasi Modern dengan Miniplate

Pendekatan modern dalam rehabilitasi fraktur mandibula mencakup tahapan berikut:

  1. Reduksi Anatomis Fragmen Tulang
    Dilakukan secara manual atau dengan bantuan instrumen bedah agar posisi fragmen sesuai dengan kontur anatomis mandibula.
  2. Pemilihan dan Adaptasi Miniplate
    Bentuk dan ukuran plat disesuaikan dengan lokasi fraktur (symphysis, body, angle, atau condyle). Miniplate dipasang pada garis tegangan minimal.
  3. Teknik Pemasangan Locking Plate System
    Sekrup dikunci pada plat tanpa menekan permukaan tulang, memberikan stabilitas lebih baik dan menjaga vaskularisasi periosteal.
  4. Evaluasi Pascaoperasi
    Pemeriksaan radiografis dilakukan untuk memastikan fiksasi tepat dan tidak ada pergeseran fragmen. Fisioterapi mandibula dimulai segera setelah penyembuhan awal.

Kelebihan Sistem Miniplate Modern

  • Mengurangi waktu operasi dan masa rawat inap.
  • Tidak memerlukan fiksasi rahang lama (intermaxillary fixation).
  • Memungkinkan pasien berbicara dan makan lebih cepat pascaoperasi.
  • Komplikasi minimal dan hasil estetika lebih baik.

***

Penggunaan fixation miniplate modern dalam rehabilitasi fraktur mandibula memberikan hasil yang efektif dan efisien dibanding metode tradisional. Penelitian menunjukkan keberhasilan tinggi dalam penyembuhan tulang dan minimalnya komplikasi pascaoperasi. Dengan keunggulan biokompatibilitas, stabilitas tinggi, serta dukungan teknologi locking plate, sistem ini menjadi standar dalam praktik bedah mulut kontemporer.

Referensi
RIZKA TRIANA, drg. Poerwati Soetji Rahajoe, Sp.B.M.M., Subsp.T.M.T.M.J.(K), Ph.D., Evaluasi Hasil Perawatan Fraktur Mandibula dengan Mini Plat di Klinik Bedah Mulut RSUP DR. Sardjito (Kajian Tahun 2009-2012), https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/76431

Penulis: Rizky B. Hendrawan | Foto: Freepik

Tags

Bagikan Berita

Berita Terkait
26 Desember 2025

FKG UGM Bina FKG UMY untuk Dirikan PPDGS Kedokteran Gigi Anak

24 Desember 2025

Bagi Residen Periodonsia UGM, Ujian Kompetensi Nasional Tak Lagi Menakutkan

23 Desember 2025

FKG UGM Matangkan Re-Akreditasi Program Studi Spesialis Penyakit Mulut Melalui Simulasi Borang

id_ID