Berita

/

Artikel, Berita Terbaru

Pengembangan Komposit Nano-Hybrid untuk Restorasi Estetis

Restorasi estetis di odontologi modern menuntut material yang tidak hanya kuat secara mekanik tetapi juga stabil secara estetika termasuk mempertahankan warna yang sesuai dengan gigi asli dan mempertahankan tampilannya dalam jangka waktu panjang. Salah satu perkembangan penting adalah komposit nano-hybrid, yaitu bahan restorasi yang menggabungkan filler partikel mikroskopik dan nanopartikel untuk mencapai kombinasi kekuatan, polesan halus, dan stabilitas warna yang lebih baik.

Karakteristik Komposit Nano-Hybrid

1. Filler dan Matriks Resin

Komposit nano-hybrid terdiri dari matriks resin organik (seperti bis-GMA, UDMA) yang diperkuat dengan campuran filler anorganik: mikropartikel dan nanopartikel. Nanopartikel membantu memperoleh permukaan yang sangat halus (good polishability), serta mengurangi jarak antar filler yang dapat meminimalkan penyerapan cairan dan pigmen pewarna.

2. Estetika dan Stabilitas Warna

Material restorasi harus tahan terhadap perubahan warna yang diakibatkan oleh makanan, minuman, atau lingkungan mulut. Penelitian yang dikutip menunjukkan bahwa perubahan warna merupakan salah satu kelemahan restorasi komposit jika tidak tahan terhadap penyerapan pewarna atau degradasi matriks resin.

3. Mekanik dan Kekuatan

Komposit nano-hybrid juga diharapkan memiliki kekuatan lentur, modulus, dan keausan yang memadai untuk penggunaan anterior maupun posterior, sekaligus menawarkan estetika yang unggul.

Temuan Penelitian dan Implikasi

Penelitian dari 2 mahasiswa FKG UGM, Naidu dan Niroshini Illesha dengan bimbingan drg. Pribadi Santosa, MS, Sp.KG(K) dan drg. Andina Widyastuti, Sp.KG Subsp.KR(K) mengevaluasi perbedaan perubahan warna antara resin komposit micro-fine hybrid dan nano hybrid setelah direndam dalam larutan teh hijau. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa bahan restorasi yang memiliki filler nanopartikel menunjukkan perilaku yang lebih unggul dalam hal stabilitas warna dibandingkan generasi sebelumnya. Dari sudut klinis, ini berarti bahwa penggunaan komposit nano-hybrid berpotensi memberi hasil restorasi yang lebih tahan lama secara estetika, terutama di zona depan gigi yang sangat memperhatikan warna dan tampilan.

Implementasi Klinis

  • Pemilihan material: Klinisi harus mempertimbangkan komposit nano-hybrid terutama untuk restorasi estetis pada gigi anterior atau restorasi pada pasien dengan ekspektasi tinggi terhadap tampilan.
  • Protokol aplikasi: Pemolesan yang baik, finishing margin yang rapi, dan pemilihan metode bonding yang sesuai sangat penting untuk memaksimalkan hasil.
  • Perawatan jangka panjang: Pasien harus diberi edukasi bahwa meskipun material telah dioptimalkan, kebiasaan makanan/minuman pewarna dan kebersihan mulut tetap berperan besar dalam mempertahankan warna.
  • Evaluasi rutin: Monitoring perubahan warna dan keausan restorasi sebaiknya dilakukan secara berkala untuk menentukan kebutuhan perbaikan atau penggantian restorasi.

***

Pengembangan komposit nano-hybrid menandai langkah penting dalam restorasi estetis modern, dengan keunggulan kombinasi kekuatan mekanik dan stabilitas estetika. Berdasarkan penelitian yang mendasari, penggunaan filler nanopartikel menunjukkan potensi lebih baik dalam menghadapi perubahan warna restorasi. Namun, kesuksesan klinis juga sangat bergantung pada teknik aplikasi, pemolesan yang optimal, serta perilaku pasien. Dengan demikian, material ini menawarkan peluang yang menjanjikan untuk restorasi estetis jangka panjang yang lebih baik.

Referensi
NAIDU,NIROSHINI ILLESHA, drg. Pribadi Santosa, MS, Sp.KG(K); drg. Andina Widyastuti, Sp.KG Subsp.KR(K), “Perbedaan Perubahan Warna Resin Komposit Micro-fine Hybrid dan Resin Komposit Nano Hybrid setelah Direndam dalam Larutan Teh Hijau”, Universitas Gadjah Mada. https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/157919

Penulis: Rizky B. Hendrawan | Foto: Freepik

Tags

Bagikan Berita

Berita Terkait
26 Desember 2025

FKG UGM Bina FKG UMY untuk Dirikan PPDGS Kedokteran Gigi Anak

24 Desember 2025

Bagi Residen Periodonsia UGM, Ujian Kompetensi Nasional Tak Lagi Menakutkan

23 Desember 2025

FKG UGM Matangkan Re-Akreditasi Program Studi Spesialis Penyakit Mulut Melalui Simulasi Borang

id_ID