Berita

/

Artikel, Berita Terbaru

Efektivitas Scoring Sistem Radiologi Gigi

Dalam radiologi kedokteran gigi, khususnya pemeriksaan intraoral (seperti radiografi periapikal), sistem penilaian atau scoring terhadap kualitas citra sangat penting. Scoring sistem radiologi bertujuan untuk menilai apakah radiograf memenuhi standar diagnostik (kontras, ketajaman, eksposur, posisi, artefak) agar citra tersebut layak dijadikan dasar diagnosis dan perencanaan perawatan.

Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa FKG UGM, Shoofia Aulia Rahma dengan bimbingan drg. Ryna Dwi Yanuaryska, Ph.D. dan Dr. drg. Rini Widyaningrum, M.Biotech. mengenai “Korelasi Antara Kualitas Radiograf dengan Pengetahuan tentang Prosedur Pemeriksaan Radiografi Periapikal (Kajian pada Mahasiswa Kepaniteraan FKG UGM)” mengkaitkan kualitas radiograf (dinilai berdasarkan skor atas kriteria kualitas) dengan pengetahuan operator terhadap prosedur radiografi.

Konsep dan Prinsip Scoring Sistem Radiologi Gigi

Beberapa elemen penting dalam sistem scoring radiografi gigi:

  • Kriteria kualitas citra: meliputi aspek seperti ketajaman (detail garis batas anatomi), kontras, eksposur yang tepat, posisi sensor/film, penghindaran artefak (misalnya pemotongan bagian gigi, distorsi), serta pencahayaan yang sesuai.
  • Skala skor: citra biasanya dikategorikan ke dalam beberapa kelas — misalnya “tidak diterima”, “cukup/baik”, dan “sangat baik” — berdasarkan pemenuhan sejumlah kriteria.
  • Penilaian independen oleh pengamat: skor biasanya diberikan oleh ahli radiologi atau pengamat terlatih yang membandingkan citra terhadap standar referensi.
  • Tujuan klinis: skor tinggi menandakan citra berkualitas diagnostik yang dapat digunakan untuk interpretasi patologis, evaluasi akar, kanal, atau struktur periapikal.

Temuan dari Penelitian UGM dan Implikasinya

Dalam penelitian tersebut:

  • Ditemukan korelasi positif signifikan antara pengetahuan operator mengenai prosedur radiografi periapikal dengan kualitas radiograf yang dihasilkan (p = 0,008; r = 0,477).
  • Artinya: semakin tinggi pengetahuan tentang aspek teknis prosedur (posisi, eksposur, teknik pengambilan), semakin baik skor kualitas citra yang diperoleh.
  • Berdasarkan skor kualitas, citra yang memenuhi lebih banyak kriteria mendapat kategori “baik” atau “sangat baik”, sedangkan citra yang gagal memenuhi beberapa kriteria mendapat skor kualitas lebih rendah.

Implikasi dari temuan ini bagi scoring sistem radiologi gigi adalah:

  1. Scoring sistem efektif sebagai indikator kualitas klinis
    Skor citra dapat dijadikan tolok ukur apakah citra cukup baik untuk diagnosis, dan membantu menolak citra yang terlalu buruk agar tidak disalahgunakan.
  2. Pentingnya pelatihan dan pengetahuan operator
    Karena kualitas citra sangat tergantung pada kemampuan teknis operator, integrasi pendidikan radiografi dengan sistem penilaian (scoring) dapat mendorong peningkatan mutu citra klinis.
  3. Umpan balik untuk perbaikan teknik
    Dengan sistem scoring rutin, operator bisa mendapatkan umpan balik langsung (misalnya citra yang skor rendah dianalisis kesalahannya) dan memperbaiki teknik berikutnya.

Keunggulan dan Keterbatasan Sistem Scoring

Keunggulan:

  • Memberikan tolok objektif untuk mengevaluasi kualitas citra.
  • Membantu standarisasi mutu radiografi antar operator.
  • Meminimalkan penggunaan citra yang tidak diagnostik, sehingga mengurangi paparan ulang radiasi.

Keterbatasan:

  • Penilaian subjektif dari pengamat bisa bervariasi — diperlukan pelatihan dan standarisasi pengamat.
  • Skor hanya menilai aspek teknis citra, belum mencakup interpretasi patologis.
  • Citra dengan kualitas “cukup” tapi masih diagnostik mungkin tetap layak digunakan dalam beberapa kasus.

***

Scoring sistem radiologi gigi merupakan alat penting untuk memastikan bahwa citra radiografi memenuhi standar diagnostik. Penelitian dari UGM menunjukkan bahwa kualitas citra yang baik sangat bergantung pada pengetahuan teknis operator, yang tercermin dalam skor kualitas radiograf. Dengan mengadopsi sistem scoring, praktik radiologi gigi bisa meningkatkan mutu gambar, mengurangi kesalahan ulang, dan mendukung diagnosis yang lebih akurat.

Referensi
SHOOFIA AULIA RAHMA, drg. Ryna Dwi Yanuaryska, Ph.D; Dr. drg. Rini Widyaningrum, M.Biotech., Korelasi Antara Kualitas Radiograf dengan Pengetahuan tentang Prosedur Pemeriksaan Radiografi Periapikal (Kajian pada Mahasiswa Kepaniteraan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada), https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/222277

Penulis: Rizky B. Hendrawan | Foto: Freepik

Tags

Bagikan Berita

Berita Terkait
8 Desember 2025

Hubungan Kanker Mulut dengan Kebiasaan Merokok

7 Desember 2025

Teknik Perawatan Scaling dan Root Planing Modern

6 Desember 2025

Orthodontic Miniscrews: Keamanan dan Efektivitas

id_ID