Berita

/

Artikel, Berita Terbaru

Perawatan Gigi Anak dengan Cerebral Palsy

Cerebral palsy (CP) adalah kondisi neurologis yang memengaruhi kontrol otot dan koordinasi gerak, sering disertai kekakuan otot dan keterbatasan mobilitas. Anak dengan CP derajat sedang berada pada kelompok yang memiliki risiko tinggi terkena masalah gigi dan mulut, termasuk karies. Keterbatasan mobilitas, kendala dalam merawat gigi secara mandiri, pola makan, salivasi, dan faktor kebersihan mulut yang terhambat menjadi faktor predisposisi.

Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa FKG UGM, Dear Patrisia Sinaga dengan bimbingan Dr. drg. Indah Titien, S., SU., Sp.KGA(K) dan Prof. Dr. drg. Al. SUpartinah, SU., Sp.KGA(K) yang berjudul “Pencegahan Terjadinya Karies Berdasarkan Kariogram pada Anak Cerebral Palsy Derajat Sedang (kajian pada anak usia 6-12 tahun di SLB Negeri 1, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta)” memeriksa 11 anak CP derajat sedang usia 6-12 tahun di SLB Negeri 1 Bantul. Penelitian ini mengevaluasi faktor-risiko karies melalui Kariogram sebelum dan sesudah intervensi pencegahan. 

Temuan Penelitian UGM

Berdasarkan penelitian tersebut:

  • Sebelum tindakan preventif, rata-rata persentase faktor-risiko karies dibagi menjadi:
      • Diet ≈ 24,45 %
      • Kerentanan (susceptibility) ≈ 20,27 %
      • Bakteri ≈ 18,82 %
      • Faktor “lain-lain” ≈ 11,64 % 
  • Setelah tindakan pencegahan karies berdasarkan risiko utama, terjadi penurunan persentase:
      • Diet menjadi ≈ 19,09 %
      • Kerentanan menjadi ≈ 13,45 %
      • Bakteri menjadi ≈ 5,73 %
      • Faktor lain-lain menjadi ≈ 10,09 % 
  • Kesimpulan: ada penurunan peluang terjadinya karies setelah intervensi pencegahan yang disesuaikan dengan hasil Kariogram. 

Strategi Perawatan & Pencegahan Gigi

Berdasarkan kondisi anak dengan CP derajat sedang dan temuan penelitian UGM, berikut pendekatan perawatan yang efektif:

  1. Identifikasi Faktor Risiko Individu (Menggunakan Alat Seperti Kariogram)
      Menggunakan Kariogram membantu memetakan faktor paling dominan (diet, bakteri, kerentanan, kondisi mulut lainnya) sehingga intervensi bisa disesuaikan.
  2. Program Diet yang Mendukung Kesehatan Gigi
      Kurangi frekuensi makanan manis atau lengket.
      Promosikan makanan padat bergizi yang cocok dikunyah oleh anak dengan CP derajat sedang.
      Pastikan ada interval bebas gula (misalnya setelah makanan ringan manis) agar tidak terus-menerus terjadi asam dari bakteri.
  3. Pengelolaan Kebersihan Mulut Intensif dan Bantuannya
      Orang tua/guru/pengasuh harus membantu menyikat gigi secara rutin (setidaknya dua kali sehari) karena anak CP mungkin mengalami kesulitan motorik.
      Penggunaan alat bantu kebersihan (sikat gigi dengan pegangan khusus, sikat elektrik jika memungkinkan) dan penggunaan pasta berfluoride.
  4. Intervensi Fluoridasi & Penggunaan Produk Antibakteri
      Berdasarkan penelitian, setelah program pencegahan termasuk program fluoridasi, faktor bakteri turun drastis (dari ∼18,82 % ke ∼5,73 %).
      Fluoridasi topikal serta kemungkinan penggunaan berkumur dengan larutan antiseptik apabila sesuai dan aman.
  5. Pemantauan dan Penyesuaian Berkelanjutan
      Pemeriksaan cukup sering (misal setiap 3-6 bulan) agar skor plak, aktivitas S. mutans, pH saliva dan kondisi mulut bisa dilihat efektivitas intervensinya.
      Setelah hasil kondisi membaik, terus lakukan tindakan preventif agar risiko karies tetap rendah.
  6. Kolaborasi Multidisipliner
      Keterlibatan tenaga kesehatan gigi anak, orang tua, guru di sekolah luar biasa membantu adaptasi perawatan sesuai kebutuhan anak CP.
      Pelatihan pengasuh dalam kebiasaan mulut dan mempertahankan rutinitas kebersihan.

Manfaat dari Perawatan yang Tepat

  • Penurunan risiko infeksi dental dan kerusakan gigi yang berat.
  • Peningkatan kenyamanan makan dan kualitas hidup anak.
  • Mengurangi rasa sakit, gangguan makan, dan komplikasi yang mungkin muncul dari gigi yang rusak.
  • Potensi mengurangi biaya perawatan di kemudian hari karena kerusakan yang lebih ringan lebih mudah diperbaiki.

***

Anak dengan cerebral palsy derajat sedang memerlukan pendekatan perawatan gigi yang khusus dan lebih intensif dibanding anak dengan kemampuan motorik normal. Hasil penelitian UGM menunjukkan bahwa intervensi berdasarkan analisis risiko (via Kariogram) dapat menurunkan persentase peluang terjadinya karies, terutama dalam faktor bakteri dan kerentanan. Perawatan yang melibatkan diet yang lebih baik, kebersihan mulut yang dibantu, fluoridasi, dan pemantauan rutin adalah kunci untuk mencapai kesehatan gigi yang lebih baik bagi anak CP.

Referensi
DEAR PATRISIA SINAGA, Dr. drg. Indah Titien, S., SU., Sp.KGA(K), Prof. Dr. drg. Al. SUpartinah, SU., Sp.KGA(K), pencegahan terjadinya karies berdasarkan kariogram pada anak cerebral palsy derajat sedang (kajian pada anak usia 6-12 tahun di SLB Negeri 1, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta), https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/103582

Penulis: Rizky B. Hendrawan | Foto: Freepik

Tags

Bagikan Berita

Berita Terkait
8 Desember 2025

Hubungan Kanker Mulut dengan Kebiasaan Merokok

7 Desember 2025

Teknik Perawatan Scaling dan Root Planing Modern

6 Desember 2025

Orthodontic Miniscrews: Keamanan dan Efektivitas

id_ID