Acara pelantikan dokter gigi baru Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) periode September 2025 semakin bermakna dengan hadirnya sambutan dari perwakilan lulusan. Kesempatan ini diamanahkan kepada drg. Aini Hasibah Ningtyas, yang menyampaikan ungkapan syukur sekaligus refleksi mendalam atas perjalanan panjang yang telah dilalui bersama rekan-rekannya.
Ucapan Syukur dan Refleksi Perjalanan
Dalam sambutannya, Aini mengawali dengan sebuah kisah dari pasien yang kembali bisa tersenyum setelah menjalani perawatan gigi tiruan lengkap. Ucapan sederhana dari pasien tersebut menjadi simbol betapa berharga peran seorang dokter gigi dalam mengembalikan kualitas hidup seseorang.
Ia kemudian menggambarkan perjalanan pendidikan dokter gigi sebagai proses “menemukan yang hilang”—mulai dari senyum pasien, kesadaran untuk berubah, hingga ketenangan yang dirasakan. Bagi dirinya dan rekan sejawat, perjalanan ini juga menjadi penemuan arti hidup serta panggilan profesi mulia yang akan dijalani sepanjang hayat.
“Menjadi dokter gigi adalah janji luhur, menjadi perantara kesembuhan, sekaligus seniman dan engineer yang menciptakan karya indah bagi setiap pasien,” ucapnya.
Rasa Terima Kasih untuk Semua Pihak
Dalam kesempatan ini, Aini menyampaikan terima kasih yang mendalam. Ia berterima kasih kepada orang tua atas kasih sayang tanpa batas, meski harus menunggu lama hingga anak-anaknya menyelesaikan studi. Kepada dosen dan guru besar atas bimbingan, kesabaran, dan dukungan dalam setiap langkah. Kepada sahabat dan rekan sejawat yang selalu menghadirkan tawa dan semangat di tengah perjuangan. Kepada tenaga kependidikan, laboran, teknisi, hingga cleaning service di RSGM Prof. Soedomo yang telah melengkapi perjalanan akademik dan klinis para lulusan. Juga kepada para pasien atas kepercayaan yang diberikan, yang menjadi pengalaman berharga dalam menempuh dunia kedokteran gigi.
Pesan untuk Rekan Dokter Gigi Baru
Aini mengingatkan rekan-rekan sejawat untuk senantiasa berterima kasih kepada diri sendiri yang telah berjuang hingga titik akhir. Selepas pelantikan, perjalanan pengabdian akan dimulai—sebagai pembelajar sepanjang hayat, pengabdi untuk pasien, serta insan yang peduli kepada negeri.
“Kalau suatu saat lelah dan bosan datang, mari kembali mengingat hari ini dan seluruh yang sudah kita perjuangkan. Selalu percaya bahwa Yang Maha Segalanya akan menaungi setiap langkah kita,” tutupnya.
Kaitan dengan SDGs
Sambutan ini juga mencerminkan semangat pembangunan berkelanjutan (SDGs) khususnya SDG 1 (Tanpa Kemiskinan) melalui kisah pasien yang kembali tersenyum menunjukkan bahwa kesehatan gigi berperan dalam meningkatkan kepercayaan diri dan produktivitas, sehingga dapat mengurangi beban ekonomi rumah tangga akibat masalah kesehatan. Pengabdian dokter gigi baru ke masyarakat juga membantu kelompok rentan yang kesulitan mengakses layanan kesehatan. SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui keberhasilan lulusan adalah hasil proses pendidikan yang bermutu. SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) sebagai dokter gigi yang berkontribusi langsung pada peningkatan kesehatan masyarakat, dan SDG 5 (Kesetaraan Gender) sebagai representasi perempuan yang kuat dalam jajaran dokter gigi baru menunjukkan peluang yang setara bagi semua.
Sambutan penuh makna dari drg. Aini Hasibah Ningtyas menjadi refleksi perjalanan sekaligus pengingat bahwa profesi dokter gigi adalah jalan pengabdian tanpa akhir. Momen ini menjadi awal dari tanggung jawab baru untuk terus berkarya, peduli, dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Penulis: Dody Hendro W | Editor: Shinta
Foto: Fajar Budi H