Tidak cukup hanya cerdas secara akademik. Untuk menjadi dokter gigi profesional, dibutuhkan ketahanan mental dan kepribadian yang matang. Inilah yang mendasari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) menyelenggarakan tes Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) bagi calon mahasiswa Program International Undergraduate Program (IUP), Sabtu (26/7/2025).
Tes MMPI menjadi tahapan lanjutan setelah peserta lolos dalam seleksi awal berupa Academic English Proficiency Test (AcEPT) dan Gadjah Mada Scholastic Test (GMST). Dalam ujian yang digelar secara daring di lingkungan kampus FKG UGM ini, para peserta harus menjawab sebanyak 500 pernyataan yang mencerminkan kondisi kepribadian dan psikologis masing-masing.
dr. Helmi selaku fasilitator ujian dari Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa Universitas Gadjah Mada mengatakan kepada para peserta untuk menjawab dengan jujur sesuai dengan kondisi yang mereka rasakan. “Silakan jawab setiap pernyataan sesuai dengan kondisi diri kalian yang sebenarnya” ujarnya saat memberi pengarahan sebelum tes dimulai.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa tidak ada jawaban benar dan salah pada tes MMPI. Tes ini dirancang untuk melihat gambaran kepribadian seseorang secara menyeluruh, termasuk bagaimana ia mengelola stres, merespons tekanan sosial, menjaga kestabilan emosi, hingga mengambil keputusan dalam situasi sulit. Hal ini penting karena pendidikan kedokteran gigi menuntut kesiapan baik secara fisik untuk menjalani proses belajar yang intensif maupun secara mental untuk menghadapi tekanan dan tanggung jawab selama masa studi.
Ketua Tim Kerja Akademik dan Kemahasiswaan FKG UGM, Dyana Rakhmasari Kusumaningsih, S.E., M.Ec. Dev., menjelaskan bahwa pelaksanaan tes MMPI menjadi bagian penting dari proses seleksi, khususnya bagi calon mahasiswa jalur internasional yang nantinya akan menghadapi lingkungan belajar multikultural dan tekanan akademik yang cukup tinggi.
“Melalui tes ini, kami ingin melihat kesiapan peserta tidak hanya dari sisi akademik, tetapi juga dari aspek psikologis dan kepribadian. Ini penting agar mereka dapat menjalani proses pendidikan dengan sehat, baik secara mental maupun emosional,” ujarnya.
Dyana juga menambahkan bahwa tes MMPI tidak hanya digunakan saat seleksi mahasiswa baru. “Selain untuk seleksi jalur IUP, tes ini juga kami terapkan bagi mahasiswa FKG UGM yang akan memasuki tahap pendidikan profesi atau koas,” pungkasnya.
Pelaksanaan tes MMPI menjadi bagian dari komitmen FKG UGM dalam memastikan bahwa setiap mahasiswa yang diterima dan yang akan memasuki jenjang klinik memiliki kesiapan menyeluruh, baik akademik maupun mental, untuk menjadi tenaga kesehatan yang profesional dan bertanggung jawab.
Penulis dan Fotografer: Fajar Budi Harsakti