Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia tahu 2023, sebanyak 41,7% masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami masalah gigi berlubang, namun belum banyak masyarakat yang memiliki akses untuk pada layanan Kesehatan gigi dan mulut. Kondisi ini menjadi latar belakang Program Studi Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada untuk mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat di Dusun Ngandong, Kalurahan Girikerto, Kapanewon Turi, Sleman, pada Sabtu (19/7).
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Program Studi Konservasi Gigi FKG UGM bekerja sama dengan Ikatan Konservasi Gigi Indonesia (IKORGI) Yogyakarta, serta melibatkan para residen dan dosen pembimbing. Layanan yang diberikan meliputi pemeriksaan umum, perawatan saluran akar dalam satu kali kunjungan, penambalan gigi dengan berbagai bahan modern seperti resin komposit, bahan bioaktif, serta veneer langsung untuk memperbaiki bentuk gigi.
Kegiatan ini menyasar masyarakat umum, dengan peserta didominasi oleh orang dewasa yang memiliki keluhan gigi berlubang, nyeri, atau gigi rusak. Namun demikian, anak-anak yang datang bersama orang tua juga turut mendapatkan edukasi dan pemeriksaan ringan.
Ketua pelaksana kegiatan, Dr. drg. Tunjung Nugraheni, M.Kes., Sp.KG., Subsp. KE(K), menyampaikan bahwa program ini juga dimaksudkan sebagai sarana implementasi keilmuan bagi para residen konservasi. “Mereka tidak hanya praktik, tetapi juga belajar mengorganisasi kegiatan pengabdian, dari tahap awal sampai pelaksanaan di lapangan,” ujarnya.
drg. Tunjung menyebut kegiatan ini mendapat respon positif dari masyarakat Dusun Ngandong. Sejak pagi, warga berdatangan ke Balai Dusun untuk mengikuti pemeriksaan dan perawatan. “Antusiasme masyarakat luar biasa, bahkan beberapa sudah datang sebelum registrasi dibuka,” tuturnya.
Program ini tidak berhenti sebagai kegiatan satu hari. Bentuk kerja sama antara Prodi Konservasi Gigi dengan Pemerintah Desa Girikerto akan terus berlanjut dalam bentuk edukasi berkelanjutan dan pelayanan rutin. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi sebagai bagian dari kesehatan umum.
“Institusi pendidikan seperti FKG UGM dan organisasi profesi dokter gigi memiliki peran penting sebagai garda terdepan untuk meningkatkan status kesehatan gigi masyarakat,” tegas drg. Tunjung. Ia juga menambahkan bahwa edukasi yang berkelanjutan merupakan hal paling mendesak agar masyarakat menyadari pentingnya merawat kesehatan gigi secara rutin.
Penulis: Fajar Budi Harsakti